Jayapura, nirmeke.com – Badan Pengurus Daerah Kamar Adat Pengusaha Papua (BPD KAPP) kabupaten Lanny Jaya meminta kerja sama dari semua komponen masyarakat dari 39 distrik dan 300 lebih kepala kampung untuk wajib membuka lahan kopi dan kedelai.
Hal tersebut disampaikan Badan Pengurus Daerah Kamar Adat Pengusaha Papua (BPD KAPP) kabupaten Lanny Jaya, Fredi Ginia Tabuni, kepada nirmeke.com. Sabtu, (30/11/2019).
Ia menambahkan KAPP Lanny Jaya berharap kerja sama dari semua elemen. Terutama 39 Kepala Distrik dan 300an Lebih Kepala kampung yang tersebar di seluruh wilayah kerja Pemerintah kabupaten Lanny Jaya untuk memanfaatkan lahan kebun mereka berwirausaha.
“Kami minta kerja sama dari Kepala Distrik dan Kepala Kampung ajak warganya buka lahan kopi dan kedelai,” katanya,
Ia menambahkan, kita semua perlu tahu dan mengetahui bahwa di Lanny Jaya sudah bisa kelola Kopi dan Kedelei dalam kemasan oleh Putra/i Lanny Jaya sendiri sehingga perlu juga ada lahan untuk menanamnya.
“selama ini produksi Kopi hasil bumi Lanny Jaya sudah sejak lama jalan namun tidak bisa memproduksi dalam jumlah banyak untuk suplay kemana-mana karena kurang aktif masyarakat petani aktif kopi,” katanya.
Kata Fredi, untuk Pabrik tahu, baru saja di resmikan dan mulai di produksi tanggal 25 November 2019 di Kampung Yalipok Distrik Pirime namun kendala sama hal dengan kopi, belum ada lahan tetap milik masyarakat.
“Oleh sebab itu Sekali lagi KAPP Lanny Jaya minta kerja sama kepada Pemerintahan di tingkat Distrik dan Kampung untuk ajak masyarakat buka lahan kopi dan kedelai,” katanya.
Sementara itu Moses Yigibalom, petani kopi Lanny Jaya berharap anak muda Lanny Jaya yang belum bekerja bisa berinovasi dengan membuka lahan kopi atau kedelai karena banyak lahan namun tidak ada yang kelola.
“mari kita manfaatkan hasil bumi yang ada di tempat kita, banyak potensi yang belum kita angkat. Mari kita ambil alih semua itu dan bantu masyarakat dengan memberdayakan masyarakat menggarap lahan mereka,” katanya.
Ia juga berharap pemerintah Lanny Jaya untuk melihat sektor- sektor perekonomian yang potensial untuk di dorong agar kedepan masyarakat tidak bergantung ke pemerintah namun bisa bergantung dengan hasil lahan kebun mereka. (*)
Reporter : Akia Wenda
Editor : Aguz Pabika