Jayapura, nirmeke.com – Perkumpulan Suara Papua gelar pelatihan jurnalistik untuk 15 calon reporter baru. Pelatihan ini dilaksanakan di aula P3W, Padang Bulan, Abepura, selama dua hari, pada Jumat hingga Sabtu. (2/11/2019).
Yan Ukago, Komisaris Suara Papua, saat membuka pelatihan mengatakan, ada tiga hal dasar untuk menjadi wartawan yaitu, Pertama berita itu enteng dibicarakan tapi berat untuk ditulis, pelatihan ini akan diberitahukan cara menulis dengan baik, menulis ini dapat mempengaruhi dunia. Kedua, menjadi reporter adalah tugas membawa suara kenabian, dan ketiga menjadi wartawan membawa visi menyuarakan kaum tak bersuara.
“Dalam suatu penulisan membutuhkan data yang akurat. Harapan kami adalah salah satu dari kalian menjadi wartawan yang produktif, disegani dan bertalenta,” harapnya.
Sementara itu, Arnold Belau, Pimpinan Redaksi Suara Papua menjelaskan, kegiatan pelatihan dilakukan selama dua hari untuk 15 wartawan baru. Menurutnya, training ini penting, sebab di media manapun training bagi wartawan baru harus dilakukan dan biasa.
Ia berharap, agar traning tersebut memberikan pemahaman tentang aturan-aturan yang berlaku di dunia pers seperti UU pers dan kode etik jurnalis.
“Beberapa materi tentang jurnalistik akan dijelaskan selama dua hari ini dengan harapan setelah selesai traning para wartawan diharapkan memahami sehingga mereka tau hal-hal yang mereka lakukan dan hal—hal yang mereka tidak lakukan,” jelas Arnold Belau.
Ia menambahkan, 15 wartawan tersebut akan mengikuti masa Uji trial selama 1 bulan. Setelah itu redaksi akan tentukan siapa yang jadi wartawan atau tidak.
“Yang lulus di masa trial akan diterima sebagai wartawan suara papua,” katanya.
Selain itu, Charles Maniani, calon reporter Suara Papua dari Manokwari ketika diwawancarai mengatakan, Ia tertarik menjadi wartawan (Suara Papua) sesuai dengan moto yang digagas Suara Papua adalah menyuarakan kaum tak bersuara. Menurut dia, Suara Papua memiliki keunikan tersendiri dari media – media lain di Tanah Papua.
“Dari pantau saya sendiri, dari sekian banyak media tetapi di Suara Papua itu berbeda dalam pemberitaannya tidak bertele-tele,” katanya.
Dia berharap agar melalui materi-materi yang disampaikan bisa memberikan pengetahuan baru tentang dunia jurnalistik, sehingga dapat diterapkan dalam kerja-kerja jurnalistik.
“Semoga kami dapat menjadi wartawan-wartawan professional dan bermanfaat bagi banyak orang,“ ujarnya.
Pelatihan ini dihadiri oleh 15 calon reporter dari beberapa daerah di Tanah Papua antara lain, Sorong, Manokwari, Kota Jayapura, Kab. Jayapura, Wamena, Yalimo dan Boven Digoel. (*)
Reporter : Layzha
Editor : Agus Pabika