Jayapura, nirmeke.com – Ketua pemuda baptis Papua Sepi Wanimbo, melihat sejak terjadi kerusuhan pada tanggal, 23 September 2019 sampai detik ini para anggota keamanan TNI-Polri, belum juga menangkap aktor kerusuhan di Wamena.
‘Mengapa ibu guru yang mengungkapkan kata rasis tersebut tidak tangkap, tidak diproses hukum karena dengan jelas-jelas Ibu guru kontrak SMA PGRI Wamena tersebut katakan kepada siswa Monyet,” kata Wanimbo.
Lanjutnya akibat dari ucapan rasis oleh guru tersebut, rakyat Papua khusus wilayah Wamena banyak terjadi korban penembakan dan luka-luka serta kerugian harta benda milik masyarakat di Wamena baik orang Papua maupun non Papua.
“Nampak dari itu masyarakat yang tidak tahu persoalan di tangkap dan di penjarakan. 14 orang di hukum 12 tahun penjara ini tindakan yang kurang frofesional oleh aparat penegak hukum. Yang buat orang lain, yang di penjarakan orang lain,” katanya.
Karena itu Pemuda Baptis meminta kepada para anggota TNI-Polri harus bekerja jujur dan tegakan keadilan sesuai Pancasila sila yang ke dua kemanusiaan adil dan beradab.
“Akibat hukum yang tidak adil kepada orang asli Papua di tanah Papua ini membuat rakyat Papua tidak mempercayai hukum yang di buat oleh negara republik Indonesia karena teorinya lain dan perkteknya lain. Rakyat Papua lebih percaya hukum Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab. Karena Alkitab mengajarkan tentang kejujuran, kebenaran dan kedamaian,” tegasnya.
Ia menegaskan selaku Pimpinan Pemuda Baptis Papua meminta kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dan Panglima TNI- Kapolri, segera memberikan pendidikan khusus bagi anggota keamanan, dan segera tangkap dan penjarakan aktor atau pelaku kerusuan di Wamena. (*)
Reporter : Teba Hisage
Editor : Agus Pabika