Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Kebijakan Pengurus Baru KPA Papua Dinilai Bingungkan Publik
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Kebijakan Pengurus Baru KPA Papua Dinilai Bingungkan Publik

Kebijakan Pengurus Baru KPA Papua Dinilai Bingungkan Publik

admin
Last updated: October 10, 2019 09:22
By
admin
Byadmin
Follow:
6 years ago
Share
4 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua harusnya memberikan  pemahaman yang bisa diterima oleh semua kepentingan dalam menanggulangi masalah HIV. Tetapi hal ini tidak berjalan dengan baik. Semua pernyataan atas nama KPA yang disampaikan ke publik dinilai tidak berdasar.

Iklan Nirmeke

Hal itu dikemukakan pekerja sosial di Papua, Amoye Pekei. Misalnya KPA akan mencari obat yang dapat menyembuhkan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan KPA tidak mengurus ARV. Kedua pernyataan ini sudah sangat meresahkan pegiat HIV yang selama bertahun-tahun melakukan kampanye dan mendampingi ODHA.

Menurutnya, selama ini KPA melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang belum adanya obat yang menyembuhkan. Ada hanya obat untuk mengendalikan virus HIV dalam tubuh agar kekebalan tubuh ODHA baik, dan bisa hidup sehat dengan minum ARV. Obat ini untuk menahan laju perkembangan virus dalam sistem imun tubuh manusia.

“Kebijakan lain yang membingunkan adalah perekrutan relawan KPA. Proses perekrutan relawan tanpa dasar pertimbangan yang baik. Para pegiat HIV mengetahui dalam merekrut relawan biasanya praktisi HIV/AIDS melakukan dengan sangat teliti. Jangan sampai ada kesalahan informasi sampai kepada masyarakat. “Proses yang praktisi lakukan melalui menilai pengetahuan dan ketrampilan lalu ditugaskan melakukan upaya sosialisasi di masyarakat,” kata Amoye Pekei kepada Jubi, Rabu, (9/10/2019).

Menurut dia, penanganan masalah ODHA merupakan tugas yang sangat berat. Karena upayanya kepada perubahan perilaku masyarakat, untuk itu proses untuk mendapat relawan yang baik sangat sulit dan harus hati-hati.

“Hingga terakhir, KPA berhasil merekrut 10.472 relawan di seluruh Papua dalam kurung waktu dua bulan. KPA Papua harus jujur ada kepentingan apa dengan pengumpulan KTP sebanyak ini, mengapa tidak mitra atau KPA kabupaten saja yang melakukannya?,” ujarnya bertanya.

Ia mengatakan, hal lain yang menimbulkan pertanyaan publik HIV adalah adanya kebijakan KPA akan mencari obat yang dapat menyembuhkan ODHA dan ada ajakan untuk membeli salah satu suplemen tertentu. Otomatis cara ini akan menggugurkan kampanye besar HIV dan AIDS di tanah Papua agar ODHA harus minum ARV agar tetap sehat.

“Kita mengetahui bahwa kampanye HIV selama ini dibangun dengan kajian yang cukup matang dan dipublikasikan, bukan tiba saat tiba akal (mendadak). Sangat disayangkan, dengan pernyataan tersebut. Pernyataan KPA ini bisa diartikan adanya penyesatan layanan terapi yang telah dibangun pada layanan yang ada di masyarakat yaitu layanan terapi dengan minum obat ARV yang telah diakui organisasi kesehatan dunia [WHO] bukan perusahaan MLM tertentu,” ungkapnya.

Ia bahkan mempertanyakan, mengapa kini KPA Papua tidak berjalan? Apakah kekurangan sumber daya manusia, ataukah minimnya anggaran?

“Kenyataannya fungsi koordinasi tidak berjalan baik. KPA belum menjalankan fungsi koordinasi untuk memastikan pelayanan terintegrasi dalam penanggulangan HIV terwujud,” ujarnya.

Salah satu pegiat HIV, Alm. Yoram Yogobi suatu ketika pernah bilang, sebagian besar peran tersebut ada di pundak KPA dalam menghubungkan sistem sumber dan potensi dikoordinasikan menjadi sistem layanan terintegrasi dalam menanggulangi HIV AIDS termasuk kasus ODHA.

Kinerja KPA mulai disorot sejak ketua dan jajaran baru dilantik. Saat itu pegiat HIV AIDS di tanah Papua dikagetkan dengan pengurus baru KPA yang notabanennya adalah pemula atau pendatang baru yang dinilai belum berpengalaman.

Iklan Otomatis

“Beberapa kebijakan dan pernyataan-pernyataan banyak menimbulkan kontradiktif dan membingungkan publik. Dua bulan terakhir hampir tiap minggu ada saja sorotan publik mulai banyak dilontarkan di media massa yang berhubungan dengan kinerja KPA, mulai dari aktivis HIV dan praktisi organisasi lainnya,” katanya kala itu.

Ketua KPA Papua, Yan Matuan yang dikonfimasi Jubi melalui telepon sebanyak dua kali dan satu kali SMS, tidak memberikan respons. (*)

 

Sumber: Jubi.co.id

 

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Merangkul Mahasiswa Kristen, BEM Fisip Uncen Bentuk PMK Tingkat Kampus
Next Article PKW Gelar HUT Ke-18 Dan Perkenalan Mahasiswa Baru Tahun 2019
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terhubung Dengan Media Sosial Kami

1.4kFollowersLike
100FollowersFollow
100FollowersFollow
1kSubscribersSubscribe
300FollowersFollow

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Iklan dari Nirmeke.com
Ad image

Berita Hangat

Libarek Menjadi Pelopor Penetapan Hukum Adat di Jayawijaya
Seni & Budaya Tanah Papua
1 day ago
Masyarakat Adat Libarek Tetapkan Hukum Adat dan Tata Aturan Baru
Tanah Papua
2 days ago
AMPPTAP Gelar Seminar Kritik Proyek Strategis Nasional di Jayawijaya
Lingkungan Pendidikan Tanah Papua
2 days ago
83 Warga Yahukimo Mengungsi Usai Himbauan Operasi Militer di Dekai
Polhukam Tanah Papua
2 days ago
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?