Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Gereja Harus Menjadi Penyelamat Manusia Bukan Penindas
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Gereja Harus Menjadi Penyelamat Manusia Bukan Penindas

Gereja Harus Menjadi Penyelamat Manusia Bukan Penindas

admin
Last updated: September 30, 2019 10:29
By
admin
Byadmin
Follow:
6 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Sungguh amat memilukan hati ketika melihat semakin maraknya pembunuhan, penyiksaan, pembantaian, diskriminasi, pembungkaman ruang demokrasi dan pemusnahan ras Melanesia di West Papua dan luar Papua terhadap orang Papua.

Iklan Nirmeke

Lebih menyakitkan lagi, peristiwa-peristiwa ini ini dibungkus oleh agama. Mengaku anak-anak Allah, tetapi mengesahkan permusuhan terhadap orang berbeda ideologi dan melindungi para pelaku dan mendoakan pelaku yaitu Negara yang melakukan kejahatan atas nama keamanan terhadap manusia Papua.

Di mimbar bicara damai tetapi mewujudkan damai nihil, apa lagi dalam kehidupan yang kian marak penyiksaan, pembunuhan perampasan secara masif.
Perbedaan pendapat ditolak tanpa ditimbang, bahkan perbedaan pandangan dianggap musuh yang pantas diperangi, harus ditangkap dipenjarakan bahkan harus dibinasakan.

Dengan kata lain, kehidupan ini dipandang sebagai arena perang, secara khusus di papua dijadikan sebagai arena perang dan manusianya harus dimusnahkan dari tanahnya sendiri dengan stigma separatis, makar, kriminal dan OPM.

Para teolog kaum moderat yang mengaku diri anak-anak Allah di mimbar doakan penguasa atau pelaku kejahatan yaitu Negara.

Jika orang berjuang keadilan dan politik dianggap musuh dan tidak pernah mendoakan mereka dan perjuangannya di setiap persekutuan dan di mimbar gereja maka pestanya adalah mereka bukan bagian dari umat Tuhan?

Sungguh ironis dan heran jika gereja membedakan umat Tuhan dengan melihat pandangan politik yang berbeda dengan penguasa.
Gereja berwatak imperalime dan neoklonialisme harus sadar dan mengutamakan teologi pembebasan.

Refleksi untuk pimpinan Gereja ajaran Yesus di dalam injil Matius pasal 15:13 (Setiap Tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga harus dicabut dengan akar-akarnya. ) (Berbahagialah orang yang membawa perdamaian karena mereka disebut anak-anak Allah. (Injil Matius pasal 5:1-12)

Artinya Gereja harus membela dan melindungi umat Tuhan karena Udang -udang dan aturan kolonial harus dicabut di tanah ini, sebab hukum dibuat kolonial menindas umat Tuhan di tanah Papua.

Berdasarkan refleksi ini saya melihat gereja di papua berwatak imperalis dan kolonial melindungi kepentingan mereka dibandingkan menyelamatkan manusia Tuhan tempatkan di tanah ini, dengan kata lain gereja sesungguhnya penindas.

kedamaian manusia, bukan beretorika di mimbar-mimbar gereja.

 

Iklan Otomatis

“Salam satu jiwa”

Numbay 30 September 2019

Razz Paisley
(Monyet buronan)

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Mahasiswa Eksodus: Jangan Paksa Kami Balik, Tempat Tinggal Kami Selalu Disweeping
Next Article Ini 10 Peralatan Yang Harus Anda Miliki Dalam Membuat Video Dokumenter
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terhubung Dengan Media Sosial Kami

1.4kFollowersLike
100FollowersFollow
100FollowersFollow
1kSubscribersSubscribe
300FollowersFollow

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Iklan dari Nirmeke.com
Ad image

Berita Hangat

Libarek Menjadi Pelopor Penetapan Hukum Adat di Jayawijaya
Seni & Budaya Tanah Papua
1 day ago
Masyarakat Adat Libarek Tetapkan Hukum Adat dan Tata Aturan Baru
Tanah Papua
2 days ago
AMPPTAP Gelar Seminar Kritik Proyek Strategis Nasional di Jayawijaya
Lingkungan Pendidikan Tanah Papua
2 days ago
83 Warga Yahukimo Mengungsi Usai Himbauan Operasi Militer di Dekai
Polhukam Tanah Papua
2 days ago
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?