Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Bakar Batu Tanpa melibatkan korban, tidak menyelesaikan akar persoalan di Papua
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Bakar Batu Tanpa melibatkan korban, tidak menyelesaikan akar persoalan di Papua

Bakar Batu Tanpa melibatkan korban, tidak menyelesaikan akar persoalan di Papua

admin
Last updated: September 26, 2019 06:16
By
admin
Byadmin
Follow:
6 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Acara Bakar batu sebagai simbol perdamaian di Papua untuk meredam konflik horizontal pasca demo ricuh warga Papua di Jayapura pada Kamis (29/8/2019) lalu, di lapangan Hawai, distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura dinilai tidak melibatkan pihak korban yang berkonflik dan tidak menyelesaikan masalah di tanah Papua.

Iklan Nirmeke

Alius Asso, selaku senior mewakili mahasiswa Jayawijaya kota studi Jayapura menilai acara bakar batu tersebut bukan solusi untuk menyelesaikan akar persoalan yang terjadi akhir-akhir ini di tanah Papua. Selasa, (10/9/2019).

“acara bakar batu yang digelar lalu itu yang mau didamaikan siapa? Atau hanya makan-makan saja terus masalah selesai, itu salah besar,” kata Alius.

Ia menjelaskan, tidak semua acara bakar batu itu bisa dikategorikan sebagai simbol perdamaian. Ada aturan dalam prosesi tersebut, terutama pihak yang bertikai dilibatkan dan bersama-sama bersepakat untuk berdamai.

“kita bilang damai tapi bagaimana dengan nasib teman-teman kami yang ditahan? Bagaimana solusi penyelesaian dari masalah ini terutama nasib korban masyarakat sipil ini akan diapakan? Atau hanya dibiarkan begitu saja,” katanya.

Ia menambahkan bagaimana dengan mereka yang masih trauma hingga saat ini, terutama asrama-asrama mahasiswa di Jayapura yang selalu di teror dan di geledah oleh aparat keamanan yang membuat mahasiswa tidak nyaman di atas tanah mereka sendiri.

“beberapa pihak mendesak kami untuk terlibat dalam settingan mereka ikut acara bakat batu namun kami menolak karena kami tidak mau masuk dalam skenario mereka untuk memanfaatkan kami dan kami dengan tegas menolak itu,” kata Alius.

Sementara itu perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) di kota Jayapura, Victor Tibul ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Jayapura mengatakan selama negara dan pihak keamanan tidak bersikap adil terhadap rakyatnya terutama orang asli Papua,  persoalan tidak akan selesai hanya dengan kata minta maaf dan bakar batu.

“kami tolak upaya perdamaian tanpa melibatkan para korban. Perdamaian yang mereka lakukan lalu, hanya di antara pihak elit (bukan korban) tanpa melibatkan korban karena merekalah yang terkena dampak,” katanya.

Lanjutnya, sekarang rakyat Papua sedang menahan diri, sekarang pemerintah punya tanggung jawab untuk pulangkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang memprovokasi situasi di Papua terutama Ormas Nusantara.

“kelompok Ormas Nusantara harus dipulangkan, kalau tidak bisa berarti pemerintah dan negara sengaja memelihara masalah (konflik) di sini,” katanya. (*)

 

Iklan Otomatis

Reporter : Apwakha

 

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Kadepa: Tanah Papua Tanah Yang Damai, Jangan Provokasi Kami!
Next Article Kehadiran aparat keamanan di Papua membuat rakyat Papua Takut dan Trauma
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan dari Nirmeke.com
Ad image

Berita Hangat

Warga Peleima Tolak Kehadiran TNI Non-Organik di Distrik Ibele dan Taelarek
Tanah Papua
5 hours ago
Trauma dan Ketakutan: Warga Ibele Desak TNI Angkat Kaki
Polhukam Siaran Pers Tanah Papua
6 hours ago
TPNPB Kodap XXVII Sinak Bantah Klaim TNI: Empat Pemuda yang Disebut Menyerah adalah Pelajar SMP
Polhukam Siaran Pers Tanah Papua
6 hours ago
80 Anggota Polisi Baliem Selesaikan Pembinaan Fisik dan Karakter, Siap Diterjunkan ke Lapangan
Tanah Papua
14 hours ago

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

- Advertisement -
- Advertisement -
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?