Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Papeda secara mandiri dampingi pecandu narkoba dan ODHA serta pekerja seks
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Papeda secara mandiri dampingi pecandu narkoba dan ODHA serta pekerja seks

Papeda secara mandiri dampingi pecandu narkoba dan ODHA serta pekerja seks

admin
Last updated: August 23, 2019 07:45
By
admin
Byadmin
Follow:
6 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Ingin memulihkan diri dari pergaulan bebas, puluhan  anak muda di kota Jayapura membentuk komunitas dengan nama Papua Pecandu Damai (PAPEDA) dimana komunitas tersebut bertugas untuk melakukan diskusi dan pendampingan terhadap para pecandu.

Iklan Nirmeke

Ketua komunitas Papua Pecandu Damai (PAPEDA) Dessy Manggaprouw mengatakan tujuan terbentuknya komunitas Papeda untuk melakukan pendampingan kepada para pecandu narkoba, memotivasi ODHIV dan ODHA, pekerja seks dan juga pendampingan kekerasan terhadap perempuan.

“Komunitas Papeda awalnya terbentuk dari beberapa kaka yang dulunya membina kami di tempat rehabilitasi (Yakita Papua). Karena Yakita tutup banyak dari kami yang kembali aktif menggunakan Narkoba kembali, namun bebrapa diantaranya ingin tetap menjaga pemulihan nah untuk itu Papeda dibentuk agar kami semua kembali berkumpul dalam komunitas dan tetap menjalankan pemulihan kami meski tidak di dalam wadah atau yayasan lagi,” cerita Dessy.

Ia Dessy menjelaskan saat ini kami di Papeda yang aktif dalam komunitas 20 orang namun banyak dampingan kami yang tersebar dibeberapa kabupaten diantaranya Wamena, Timika, Manokwari, Bintuni dan beberapa daerah lainnya.

“Tujuan komunitas di bentuk agar kami semua dapat berkumpul dan tetap menjalankan pemulihan kami. Tujuan terbesar kami adalah tetap melakukan pendampingan bagi pecandu narkoba, ODHIV/ODHA. Pekerja seks dan juga mendampingi kekerasan terhadap perempuan,” katanya.

Dessy menceritakan komunitas Papeda punya pertemuan rutin bersama untuk untuk teman-teman pecandu terutama melatih mereka tampil untuk membawakan materi saat sosialisasi serta bagaimana mendampingi teman-teman pecandu atau ODHA dan juga melatih mengembangkan kreatifitas kerajinan tangan.

“Komunitas Papeda juga selalu sosialisasi di media massa terkait bahaya narkoba dan HIV/AIDS dan kami juga sering dilibatkan dalam kegiatan BNN provinsi Papua, KPA kota Jayapura dan beberapa LSM serta komunitas di kota Jayapura,” kata Dessy.

Sementara itu Pendamping Odha dari LSM Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat (YPKM) Provinsi Papua, Joice Erlely menambahkan banyak komunitas pecandu yang sering mendapatkan stigma dan diskriminasi oleh masyarakat padahal mereka juga punya hak yang sama.

“stigma dan diskriminasi ini terus ada hingga sekarang terhadap pecandu dan ODHA, baik keluarga maupun masyarakat umum. Padahal mereka ini butuh pendampingan, dukungan terutama keluarga dalam proses pemulihan terutama para pecandu,” katanya. (*)

 

Editor        : Agus Pabika

 

Iklan

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article GempaR-Papua: Papua bukan tanah kosong: Tutup Mata, dan Lawan (Balik)!
Next Article Elsham Papua berkomitmen lindungi hak masyarakat
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

“Kami Bukan Sekadar Konten” Perempuan Papua Menggugat Objektifikasi di Media Sosial
Artikel Catatan Aktivis Papua Perempuan & Anak
40 minutes ago
Kepala Kampung Gruduk Kantor Bupati Jayawijaya, Ini Tanggapan Tegas Bupati
Tanah Papua
9 hours ago
Pemuda Gereja Baptis Walani Gelar Pelatihan Dasar Kepemimpinan
Tanah Papua
9 hours ago
Bupati Yahukimo Lantik Pejabat Eselon III, Tegaskan Pentingnya Integritas dan Pelayanan Tulus
Tanah Papua
1 day ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?