Jayapura, nirmeke.com – Derasnya makian bernada rasis yakni sebutan “monyet” membuat geram berbagai kalangan, termasuk mama-mama Papua.
Mama Lince Pigai, satu diantara mama Papua yang ditemui mengatakan, tidak pernah mengandung dan melahirkan anak binatang di atas tanah Papua.
Dalam orasinya pada demo kemarin, ia dan mama Papua lain melahirkan anak-anak bukan untuk distigma, mendapatkan perilaku rasis, serta dikriminalisasi atas nama NKRI.
“Anak-anak kami selalu diperkosa, dibunuh dan disiksa hanya karena mereka memperjuangkan ideologi kebebasan dan kemerdekaan dari dulu hingga sekarang,” katanya.
Ia mengatakan orang tua di Papua berharap anak-anak mereka bisa kuliah dengan aman dan berhasil, namun yang terjadi mereka distigma dengan kata separatis, pengacau.
“Intimidasi, kekerasan terus terjadi dan dilakukan TNI/Polri bersama Ormas terhadap anak-anak kami, negara harus bertanggung jawab karena aktor dari semua ini adalah TNI/Polri,” katanya, Senin (19/8/2019).
Sementara itu, juru bicara internasional KNPB Victor Yeimo dalam orasinya di kantor Gubernur provinsi Papua mengatakan diskriminasi rasis kata “monyet” menjadi simbol perlawanan rakyat Papua.
“Rakyat Papua dan aparatur negara orang Papua dipanggil monyet, sudah begitu kenapa kita terlalu cinta NKRI? Mari sadar, satukan barisan dan kita lawan,” kata Yeimo. (*)