Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Reading: Orang Papua harus disentuh dengan hati bukan uang
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Orang Papua harus disentuh dengan hati bukan uang

Orang Papua harus disentuh dengan hati bukan uang

admin
Last updated: August 17, 2019 10:47
By
admin
Byadmin
Follow:
6 years ago
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Mr. Nomen

Iklan Nirmeke
Ad image

 

“Kata orang hari ini, Papua itu keras, tapi bagi saya, orang Papua itu lemah. Lemah dalam aksi nyatakan Jati diri sebagai orang asli Papua”

Ketika anak muda Papua juara IPK di Amerika dengan setingkat 4.00, mengalahkan mahasiswa asal Amerika dan China, media ramai mengangkat tinggi dedikasinya. Kritik saya,kebanggaan itu sifatnya relatif tapi kerja nyata itulah hakikat pendidikan yang akan dikenang masyarakat yang perlu disentuh dengan hati namun bukan dengan uang.

Hari ini Papua membutuhkan seorang pemimpin yang bekerja demi rakyat bukan demi uang, tapi berpikir mimpi kedepan tentang prestasi gemilang anak-anak Papua diluar sana itu, saya ikut bangga dan mengapresiasinya, semoga besok adalah hari yang terbaik seperti moto orang Paniai ”Awetako Enaa Agapida.”

Kehidupan masyarakat kita telah berubah tapi pemimpin kita belum berubah adalah hal yang berbahaya. Pola pikir pemimpin daerah lebih kepada politik praktis, setiap kebijakan seperti aman dan mengamankan mimpi-mimpi tertentu, makanya hal itu presentasi saya akan berdampak pada kemajuan masyarakat komunal di daerah dalam persahabatan, kekeluargaan dll.

Pemimpin harus berubah jalan pikirannya, apapun kondisi yang tercipta, pemimpin harus melihat dari jejak masyarakat tradisional yang ada didaerah. Kepentingan lain tunggu dulu, karena Otsus yang diberikan oleh Jakarta untuk diperlakukan adil untuk kepentingan masyarakat daerah. Apapun kebijakan daerah harus lebih menguntungkan masyarakat daerah.

Masyarakat semakin berubah karena pemain politik didaerah berperang lebih banyak dengan uang, seharusnya politik harus berargumen karena politik adalah permainan kata. Mainseat politik masyarakat kita sudah terbentur dengan uang yang kotor sehingga kapanpun, dimanapun, oleh siapapun, ricuh antara masyarakat akan ada terus. Jakarta punya cacatan tentang perkembangan politik didaerah.

Jakarta bisa pasang api didaerah, dan Jakarta bisa memadamnya. Dalam teori itu ada konflik yang disengaja demi kepentingan negara. Konflik akan lahir setelah Negara menyiapkan solusi. Intelejen punya data komplit tentang hidup manusia Papua dari indikator suku-suku.

Sejak Papua berintegrasi kedalaman bingkai Indonesia pada tahun 1969, mungkin orang Papua sudah sejahterah sejak itu bersama Indonesia. Itu artinya, dari dulu hingga hari ini, orang Papua tidak butuh uang. Orang Papua butuh seorang pemimpin yang melayani dengan hati bukan uang.

Hari ini kita mesti melihat perkembangan orang asli Papua. Hampir 100% usaha micro maupun macro di kuasai oleh non Papua. Darimana kita mengambil indikatornya kalau orang Papua lebih sejahtera karena uang. Uang Otsus dan uang saham Freeport tidak pernah menjadikan orang Papua hidup lebih baik malahan kehadiran Freeport dan Otsus setengah hati menambahkan masalah diatas masalah.

Semestinya pemimpin Papua yang hadir dengan bermodal politik praktis disetiap daerah meski sadar. Jika tidak, kapan pun uang akan menjadi tameng dalam karung. Uang akan tinggal kenangan bersama rakyat yang merindukan kesejahteraan hidup. Pemimpin daerah yang silih berganti-ganti tidak akan pernah memimpin rakyatnya dengan tulus hati yang paling dalam. Sekali lagi, Papua hari ini butuh pemimpin yang bermodal hati yang besar, bukan bermodal uang yang besar.(*)

Iklan Nirmeke
Ad image

 

 

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Cerpen: Lena Istri Kedua
Next Article Victor Yeimo: “Monyet” Simbol Perlawanan Rakyat Papua
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bundha Literasi Ajak Pelajar Yahukimo Bangkitkan Semangat Membaca
Pendidikan
8 minutes ago
Sekolah Adat Siap Kolaborasi dengan Program Sekolah Rakyat Presiden Prabowo
Pendidikan Tanah Papua
2 days ago
Resmi Dikukuhkan, Bupati Yahukimo Dorong PKK dan Posyandu Perkuat Layanan Masyarakat
Kesehatan Tanah Papua
2 days ago
Yafet Saram Hormati Keputusan Partai Soal Ketua DPRK Yahukimo
Tanah Papua
2 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?