Jayapura, nirmeke.com – Baru saja tepat pukul 16.00 WP, Sabtu, (17/8/2019) redaksi wadagei.com telah menghubungi Dolince Waine, salah satu mahasiswi Papua yang sedang berada di asrama Papua Surabaya melalui telepon genggamnya.
Dibalik telepon genggam terdengar teriakan “mahasiswa Papua Monyeeeeeeeetttttttttttttt”, ‘kami NKRI”, “kalian segera pulang ke Papua” dan kata-kata kekerasan lainnya yang dialamatkan kepada 15 orang mahasiswa yang dalam asrama itu.
Mendengar itu, redaksi wagadei (RW) lanjut menanya kepada Dolince Waine (DW);
RW: Masih ribut ya?
DW: Iya kaka, itu ormas sampai sekarang masih teriak-teriak depan asrama Papua di sini [Surabaya].
RW: Mereka teriak apa saja?
DW: Seperti yang kaka dengar tadi [sedang berlangsung], pokoknya kekerasan dengan kata-kata. Seperti kamu monyet, anjing, babi, segera angkat kaki dan pulang ke Papua.
RW: Apakah mereka berhasil masuk ke dalam halaman asrama?
DW: Tidak kaka, sejak kemarin siang sampai detik ini, ya sudah 24 jam ini mereka caci maki kami. Tapi tidak masuk dalam halaman asrama. Awalnya kemarin TNI, Polisi dan Satuan Pol PP yang datang duluan. Setelah itu ormas yang datang kasih ribut. Jadi mereka [ormas] itu datang tiba-tiba saja, kelihatannya mereka sudah standby sejak kemarin-kemarin.
RW: Berapa jarak ormas dan gapura asrama?
DW: Kalau kemarin itu dorang [mereka] pegang pagar dan hampir lombat masuk dalam asrama. Tapi sekarang mereka agak jauh, kurang lebih lima meter dari pagar asrama. Yang ada berdiri depan asrama hanya pihak Kepolisidan dan Tentara (TNI) saja. Tapi ormas masih teriak-teriak kami dengan nada kasar.
RW: Apakah ada upaya mempulangkan massa yang dilakukan oleh pihak kepolisian,TNI atau Llembaga Bantuan Hukum (LBH) ataupun sesama mahasiswa Papua lainnya?
DW: Ya, tadi malam Kapolresta Kombes Pol Sandi Nugroho, turut mendatangi tempat kejadian. Tapi dia hanya bilang kami mencoba menyelidiki dan mengecek bersama-sama dengan Satpol PP, Koramil, dari Intel Korem dan Kodim untuk memetakan masalahnya seperti apa. Tapi syukurlah karena saat ini pihak LBH Surabaya melalui Dani Nawipa sedang negosiasi depan asrama. Seperti apa hasil negosiasi itu nanti kami infokan lagi.
RW: Infonya ada dua kawan kalian hilang kabar? Bagaimana itu benar?
DW: Ya dua orang kawan dari solidaritas antarkan makanan untuk kami 15 orang di sini [Surabaya] pada pukul 1.44 WIB. Setelah itu mereka diinterogasi oleh Sat Pol PP depan pintu (gapura) asrama dan dibawah pakai mobil patroli milik Sat Pol PP. Jadi sampai saat ini kami masih belum tahu perkembangan mereka seperti apa.
RW: Bagaiman keadaan kesehatan kalian?
DW: Kami sangat lemah, tidak bisa buat apa-apa. Lemah karena ditekan dengan nada-nada kasar, dirusaki pagar bahkan ancam mau tembak kami. Ditambah lagi dengan keadaan kami yang masih lapar.
Sumber: Wagadei.com