Oleh: Mr. Nomen
Lena:”Demi sa punya Cinta,tidak papa jadi istri kedua,asalkan hidup bahagia bersama cinta”
Namanya Lena,hidupnya telah sampai pada era digital. Lahir dalam era masyarakat digital. Kehidupan Lena telah mengenal perasaan jatuh hati sama pria adanya perkembangan teknologi yang telah berkembang pesat. Lena adalah wanita cantik yang baru saja selesai dari Kampus Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jawa Tengah. Tinggal beberapa minggu lagi Lena akan pulang ke Papua, setelah lima tahun lamanya menempuh cita-citanya di tanah rantau.
Kehidupan Lena miris, banyak cerita cinta dibalik layar bersama pacar pertamanya selama di kota study, Semarang. Pacarnya Jhon, suka mabuk dan hopi goyang dan punya banyak pacar. Lena pacar yang ke dua. Beberapa kali mereka bertemu dalam masalah ketika ketahuan Jhon jalan bersama Dina, pacar pertamanya. Kali ini mereka bertemu di Taman Simpang Lima untuk bahas masalah, pusat kota Semarang.
Lena: ”Jhon, tadi malam ko dari mana saja, tidak ada kabar untuk sa” (tutur Lena dengan kesal)
Jhon: ”Kenapa, sa jalan dengan Dina” (balas Jhon dengan tegas dan jujur)
Lena: ”Apa?, Jhon ko kurang ajar sekali” (kata Lena dengan marah)
Jhon: ”Trus, apa masalahnya” (balas Jhon dengan marah juga)
Lena: ”Jhon, ko itu kenapa kah, sa ini sayang sama ko. tolong mengerti sa punya hati ka” (mohon Lena dengan penuh sedih)
Jhon: ”Dina juga sayang sama sa, seperti ko. Tidak salah sa tidur sama dia” (jelas Jhon)
Lena:”Jhon, ko orang pertama dalam sa punya hidup, kalau ko mau tau” (jujur Lena pada Jhon)
Jhon: ”Dina juga sama, sa orang pertama untuk Dia” (balas Jhon)
Lena: ”Ok, sekarang ko pilih Dia ka, .sa,?” (tanya Lena dengan mohon)
Jhon: ”Sa pilih ko dengan Dia,.. sa sayang kamu dua” (jawab Jhon)
Lena sudah jatuh cinta sama Jhon karena sudah lama bersama. Lena diam dan menunduk sambil memeluk Jhon dan berkata ”Jhon sa sayang ko sekali”. tiada cerita lanjut, Jhon dan Lena pulang bersama ke kos, dimana Jhon tempati. Beberapa minggu lagi Lena akan balik ke Papua. Orang tuanya Lena mendesak untuk pulang. Jhon masih satu tahun lagi di kota Semarang demi pendidikannya. Sama dengan Dina, pacar pertamanya Jhon.
Selama dua minggu lamanya, Lena dan Jhon menghabiskan waktunya bersama sebelum Lena balik ke Papua. Tiba waktunya Lena akan balik ke Papua. Jhon menggantar Lena sampai di Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani kota Semarang. Lena pulang dengan berat hati, raga tak terbantah oleh jarak, Jhon adalah raganya Lena. Pacarnya Jhon hanya biasa saja karena Dina yang Jhon melihatnya seperti Lena akan bersama Jhon semasa kuliahnya nanti.
Lena telah sampainya di Papua, komunikasi selama satu dua hari bersama Jhon selalu aktif, tapi masuk minggu kedua, nomor Jhon sudah tidak aktif lagi. Hati Lena sudah tidak nyaman ,sebab raga yang semestinya bersama Jhon di Semarang sudah kejauan. tapi Lena tau Jhon pasti bersama Dina di Semarang. Lena sering mengikuti Jhon di media sosial, di kronologi facebook dan ternyata aktivitas Jhon selalu bersama Dina tanpa respon kata pada Lena. Lena tersakiti dan menulis pesan ke Jhon melalui messenger facebooknya:
Lena:”Jhon, apapun caramu disitu, sa tidak akan pernah berhenti cinta ko” (tulis Lena)
Jhon: ”Lena, saya tau itu, tapi maaf, Dina juga sayang sekali sama sa, dan Dia sudah hamil dua bulan” (balas Jhon)
Lena: ”O,, jadi begitu ya, tidak papa, sa cinta ko, sa sayang ko, sa tetap tunggu ko apapun statusmu, Jhon” (balas Lena)
Jhon: ”Terserah ko saja Lena” (balas Jhon)
Lena hanya mengirim stiker menangis dengan penuh hancur hatinya. Hidup Lena tidak mestinya di kota yang Ia tinggal setelah mendengar kabar itu. Orang tuanya sibuk mengurusinya karena Lena sering pulang kejauhan malam dalam keadaan mabuk, kadang pulang pagi. Tiada cinta di Papua yang Lena mesti bersandar. Lena hanya mencintai Jhoni yang masih di Semarang bersama Dina. Lena hancur dalam perasaan, cinta yang dihianati membuahkan banyak pilihan dalam benak hidup Lena.
Lena dipengaruhi oleh akun facebook milik Jhon yang Ia selalu ikuti setiap aktivitasnya di Semarang. Jhon sangat mesra pada Dina. Seakan Lena bukan lagi cintanya Jhon, hati Lena tiada damai. Hari-hari adalah pedih dalam langkah Lena. Suatu ketika setelah waktu telah makan satu tahun lamanya di storynya Jhon mengabarkan,Jhon akan pulang ke Papua di kota Holandia bersama Dina dengan balita kecil yang baru saja lahir, melihat posisi terakhir di Papua, Lena menggirim pesan ke Jhon lagi:
Lena: ”Jhon, sa hancur tanpa ko disini, minggu depan sa tiba dirumah” (tulis Lena dengan rasa cinta yang dalam)
Jhon: ”Lena, sa dengan Dina dan kabo kecil tinggal di kos, bulan depan kami menikah adat” (balas Jhon)
Lena: ”terserah Jhon, apapun status ko hari ini, sa tetap milik ko selamanya” (balas Lena)
Jhon: ”Lena, ko mau jadi Istri kedua ka” (tanya Jhon)
Lena: ”Tidak papa Jhon, asal sa hati damai bersama ko” (balas Lena)
Jhon: ”Alamat kos di Perumnas I depan SMP PGRI. Kos warna biru nomor lima dari kanan” (balas Jhon mengirim alamat kos langsung)
Jhon: ”ok, sayang” (jawab Lena)
Lena optimis tidak terbantah dengan nasehat kedua orang tua yang telah menjodohkan Lena dengan anak tetangganya beberapa minggu yang lalu. Apapun alasanya Lena akan tinggalkan kabupaten yang Ia lahir dan besar bersama keluarganya itu dan akan ke Jayapura mencari Jhon. Hari minggu malam tepat pukul 9:50 WIB, kapal KM. Labobar telah bersandar di pelabuhan kabupaten. akhirnya, KM. Labobar berhasil membawa Lena sampai di Jayapura.
Lena telah sampai di Abepura dan menuju ke Perumnas I sesuai alamat yang dikirim Jhon. Lena sampai di kos, ia mengetuk pintu dan ternyata yang membukakan pintunya, Dina istrinya Jhon yang lagi memegang anakknya di tangan.
Panggil Dina ke Jhon yang lagi di kamar mandi:
Dina: ”Jhon, ko punya mantan ada datang ini” (panggil Dina sambil jalan kebelakang)
Jhon: ”Ya, bagaimana. ya, Tuhan Lena, siapa yang bilang ko bisa sampai disini” (tutur Jhon setelah kaget melihat Lena)
Lena: ”Minggu kemarin ko yang krim alamat lewat FB itu” (balas Lena)
Jhon: ”Ya, saya tidak pernah main FB sudah lama, itu mungkin Dina yang Chatt itu” (jawab Jhon sambil heran)
Dina: ”Sudah Jhon, sa yang harus keluar atau Lena, pilih saja” (tutur Dina sambil keluar dari kamarnya sambil memegang anak)
Jhon: ”Sa jujur, sa sayang kamu dua” (jawab Jhon)
Dina: ”Tidak Jhon, ko harus pilih, tidak bisa begini” (respon Dina dengan kesal)
Lena: ”Ah… Dina begini saja… sa cinta sekali sama Jhon, dan pasti Dina ko juga sama. Kalau Dina ko pergi, cinta akan hancurkan ko diluar sana, sa sudah rasakan itu, tapi hari ini ketika sa melihat Jhon, sa sudah nyaman dan bahagia” (terang Lena pada Dina)
Dina: ”Truss, Lena ko mau jadi Istri kedua?” (tanya Dina)
Lena: ”Apapun dunia ini, yang penting hidup bahagia, tidak papa saya jadi Istri kedua,” (balasnya)
Dina: ”Jhon, ko jawab” (tanya)
Jhon: ”sa sayang kamu dua, mari kita hidup bersama cinta kita mulai hari ini,” (respon Jhon)
Kata terakhir Jhon mengobati hati Lena dan Dina, tidak ada balasan yang ada diantara Lena dan Dina. Mereka akan hidup bersama di rumah yang sama tapi tentunya bedah kamar. Mereka hidup bahagia bersama cinta, apapun hidup yang datang bukan masalah.
Hidup yang penting hati aman dan damai. Lena yang sudah sarjana telah menunggu Jhon selama satu tahun lamanya. Sempat jatuh dan bangun karena sakit hati namun waktu telah menjawab hidup telah berubah. Hari ini dan mulai hari ini juga, kebahagian Lena bersama cintanya Jhon.
Dina pun sama, cinta adalah senjata hidup hari ini, sekali berlari dari orang yang kita sayang karena keputusan yang salah, maka akan mengubah hidup menjadi gelap dan kehidupan akan berantakan karena cinta telah mengikat di hatinya dan memaksa untuk berubah. Lena dan Dina cinta mati sama Jhon, sebaliknya Jhon juga cinta mati sama Lena dan Dina.
Selama beberapa tahun mereka hidup satu rumah bersama cinta yang lebih dalam dan penuh romantisme. Lena sudah punya dua anak dan Dina sudah tiga anak. Jhon sudah bekerja di kantor Otonom Abepura, mereka hidup aman bersama cinta hingga hari ini, Jhon,Lena dan Dina.
*Cerita ini hanya fiksi,semoga terhibur dan terimakasih sudah membaca sampai akhir. (Kota Jeruk, 6/06/19)