Jayapura, nirmeke.com – Meskipun Natalius Pigai dinyarakan tidak lolos seleksi pada pendaftaran Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) di Indonesia banyak dukungan terus berdatanganan agar hasil seleksi tersebut untuk di pertimbangkan kembali.
Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Universitas Sains dan Teknologi Jayapura mendukung penuh kepada calon kandidat Mantan Komisioner Ham RI, Natalius Pigai menjadi Komis Pembarantasan Korupsi (KPK) Republik Indoenesia (RI).
“Saya dukung karena, banyak kasus Korupsi di Indonesia Timur semakin marak dan berkembang, yang kadang KPK tidak berani turun, saya percaya kakanda, Natalis akan mampu berantas kasus korupsi di Papua,” Kata Ketua BEM PT USTJ, Alexander Gobai, Kepada Wartawan di Abepura. Sabtu, (13/7/2019).
Menurut dia, Pigai harus memimpin KPK, karena kasus korupsi menjamur di Papua, sehingga pembangunan di masa Otonomis Khusus tidak terlihat hasilnya.
“Saya percaya, biar natalius yang urus masalah korupsi di Papua, bukan lagi orang jakarta. Karena sudah terlihat, penanganan masalah korupsi di Papua ketika orang jakarta yang pimpin, tidak akan sampai tuntas dan selalu berhadapan dengan rasa ketakutan,” Kata Gobai.
Sementara itu ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Albertho G Wanimbo menilai, tidak lolosnya Natalius Pigai dalam seleksi tersebut ada permainan untuk mengagalkan pencalonan calon keterwakilan dari Indonesia Timur.
“orang Papua yang berani untuk mencalonkan hingga berambisi untuk merebut kursi-kursi tertentu adalah mereka yang tahu tentang Papua sekarang. Kami pemuda Papua saat ini minta, harus ada keterwakilan dari orang Papua di KPK,” katanya.
Ia menambahkan, bila orang Papua di anggap sebagai bagian dari indonesia, maka di semua lini harus ada keterwakilan.
Untuk di ketahui dari 376 yang calon namanya, untuk KPK tahun ini yang didaftarkan kepada panitia seleksi. Panitia hanya umumkan 292 nama. Dan di dalam itu tidak ada keterwakilan orang Papua sehingga panitia yang menjadi tim seleksi harus merefleksikan hasilnya yang diumumkan hari ini. (*)
Editor : Agus Pabika