Jayapura, nirmeke.com – Suku Korowai tidak memiliki angka kelahiran atau populasi jiwa yang cepat apabila tidak di perhatikan baik dari segi kesehatan mereka maka akan sangat berpengaruh besar kepada masa depan mereka.
Mama Perin Lambe, istri penginjil Jimmy Weyato yang sebagai kader di Danowage mengeluh karena stok obat sudah habis.
“saya sangat kekurangan obat bingung mau bantu orang-orang sakit disini bagaimana?”. Saya amati ada yang kena penyakit TBC batuk-batuk tapi nanti mau obati bagimana? Karena itu harus melalui obat program tapi kami tidak punya obat TB maka kami hanya bantu dengan Doa saja,” kata mama Perin.
Menurutnya petugas Medis dari Boven Digoel tidak meningalkan obat di Pustu Danowage lalu pegi ke kecamatan.
“Sampai saat ini stok obat kami di Danowage habis, kami harap dinas kesehatan kabupaten, provinsi Papua dan pusat dapat melihat dengan serius soal kesehatan di pedalaman Papua.
Sementara itu Yan Akobiarek ketua Komunitas Peduli Kemanusiaan Daerah Terpencil (KOPKEDAT) Papua mengatalan jeritan orang kami di pedalaman Korowai Ini bukan baru, kita bicara dan sedikitnya orang tau ini masalah yang sudah jelas di depan mata tapi masih saja mereka diabaikan.
“Tanah, air, SDA melimpah sayang kalau mereka tidak punya banyak generasi yang akan menikmati Sumberdaya alam mereka di kemudian hari. Maka orang lain akan datang menguasai Tanah adat mereka,” kata Yan aktifias Kemanusiaan Kopkedat (KOPKEDAT) Papua 2015-2019. (*)
Editor : Agus Pabika