Jayapura, nirmeke.com – Hari ini umat Gereja Katolik Keuskupan Jayapura berada dalam situasi yang penuh penantian. Umat menantikan gembala/Uskup yang baru.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami, PMRI Cabang Jayapura Santo Efrem meminta kepada Tahta Suci Vatikan, agar Uskup Keuskupan Jayapura yang baru diangkat dari kalangan Pastor Orang Asli Papua.
“Saat ini umat mengeluh 3 tugas klerus. Mereka resah dengan situasi Gereja belakangan ini. Umat mengharapkan kepada Bapa Paus, agar Uskup baru Keuskupan Jayapura ditunjuk dari Pastor Orang Asli Papua. Harapan ini menjadi kerinduan besar bagi umat. Kami juga sangat mendukung itu”, Kata Benediktus Bame, Ketua PMKRI Cabang Jayapura St. Efrem. Senin, (27/5/2019).
Kata Bame, selama 53 tahun, Keuskupan Jayapura dipimpin oleh orang luar. Itu usia yang cukup lama. Saat ini kualitas dan kuantitas sumber daya para Pastor Orang Asli Papua tidak perlu diragukan lagi. Pengalaman pastoral dan lainnya sudah cukup bagus. Kami berharap sejarah baru di Keuskupan Jayapura. Bahwa ada Pastor Orang Asli Papua mengemban 3 tugas klerus di Keuskupan Jayapura yang pertama.
“Kami telah melakukan kegiatan “analisis sosial” di dalam herearki Keusupan Jayapura. Kami coba memetakan dan menganalisis masalah dalam Gereja. Tapi kami lihat masalah terlalu banyak. Bahkan banyak sekali kebijakan baru yang mengarah pada penghancuran basis umat Katolik Asli Papua. Kebijakan Gereja saat ini membuat umat setempat mengalami marginalisasi dalam segala bidang karya pastoral secara sistematis”, kata Andreas Gobai selaku Ketua Panitia Ansos 2019.
Lanjut Gobai, keberadaan umat dan masalah terasa jauh dari peran Gereja dan Gembala. Umat dan masalah terletak jauh. Sedangkan gembala dan 3 fungsi tugas klerusnya nampak jauh dari hadapan dan harapan umat. Tiga tugas klerus tersebut boleh dikatakan tidak dapat menyentuh masalah dan pergumulan umat. Sulit sekali umat mendapatkan sentuhan kasih dari seorang Gembala. Umat dan Gembala nampak tak bersahabat.
“Untuk itu, kami meminta dengan rendah hati dan dengan besar harapan kepada Bapa Suci, Paus Fransiskus, agar mengangkat Uskup baru Keuskupan Jayapura dari Pastor Orang Asli Papua,” katanya.
Kami juga meminta kepada Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM, agar mengusulkan calon Uskup baru Keuskupan Jayapura ke Tahta Suci adalah dari kalangan Pastor Orang Asli Papua. Kami juga mohon, agar Duta Besar Vatikan di Indonesia untuk memprioritaskan Uskup baru Keuskupan Jayapura dari Pastor Orang Asli Papua. (*)
Editor : Agus Pabika