Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Pengungsi menderita berbagai penyakit pasca bencana
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pengungsi menderita berbagai penyakit pasca bencana

Pengungsi menderita berbagai penyakit pasca bencana

admin
Last updated: April 12, 2019 03:53
By
admin
Byadmin
Follow:
6 years ago
Share
2 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Pasca banjir bandang Sentani pada 16 Maret 2019 lalu, banyak penyakit yang menyerang para pengungsi baik anak-anak hingga dewasa di beberapa posko yang ada di Sentani diantaranya di posko SKB Kemiri.

Iklan Nirmeke
Ad image

Rahel Kalesina petugas kesehatan yang melayani pengungsi di posko SKB Kemiri mengatakan, penyakit pasca bencana yang dialami pengungsi diantaranya diare, batuk hingga myalgia.

“Awal bencana itu diare, setelah masuk ke pasca bencana mulai Ispa hingga myalgia sampai sekarang di masa transisi Ispa dan myalgia masih meningkat,” katanya, Selasa (9/4/2019).

Rahel menjelaskan gejala Myalgia sendiri seperti badan nyeri, yang diakibatkan kecapean dan kurang istirahat. Memang gejalanya mirip dengan malaria, namun setelah dicek, bukan penyakit akibat gigitan nyamuk tersebut, melainkan hanya gejalanya yang serupa.

“Penyakit ini menyerang mulai dari anak-anak hingga dewasa. Paling banyak anak-anak yang terserang penyakit diikuti oleh orang dewasa. Dan yang tidak bisa kami tangani di sini seperti luka berat yang dirujuk ke RS dan lebih banyak yang kami layani terhadap pasien program sebelumnya seperti paru-paru dan kusta tindak lanjut dari rumah sakit,” katanya.

Dari masa pasca bencana hingga masa transisi, petugas kesehatan masih tetap siap sedia di posko SKB Kemiri 24 jam. Dan untuk persediaan obat sendiri masih aman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura.

Sementara itu koordinator posko Kemiri SKB Selina Monim mengatakan dari jumlah rekapitulasi data korban banjir bandang Kemiri yang tinggal di SKB hingga hari ini berjumlah 246 orang.

“Dari jumlah pengungsi ini beberapa dari mereka terserang penyakit seperti batuk, diare dan malaria,” katanya.

Ia berharap selama masih ada pengungsi di tempat posko pengungsian petugas kesehatan harus siaga untuk melayani keluhan pengungsi. (*)

 

Sumber: Jubi.co.id

 

Iklan Nirmeke
Ad image

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article IPMAPA Malang salurkan bantuan kemanusiaan untuk Sentani dan Nduga
Next Article Lembaga TITIP berikan bantuan pendidikan pada anak pengungsi banjir bandang
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

YLBHI Papua Pertanyakan Peran KemenkumHAM di Tengah Konflik Bersenjata di Papua
Polhukam Tanah Papua
2 days ago
Surat Terbuka GMNI Jayawijaya: “Orang Wamena Bukan Teroris”
Headline Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Darakma Keluarkan Pernyataan Sikap untuk Warga Sipil di Wamena
Polhukam Tanah Papua
3 days ago
Kapitalisme Kolonial dan Penjajahan Baru di Tanah Papua
Artikel Catatan Aktivis Papua
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?