Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Kopi Bintang Papua asal Pegunungan Bintang di pasarkan di Jogja
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Kopi Bintang Papua asal Pegunungan Bintang di pasarkan di Jogja

Kopi Bintang Papua asal Pegunungan Bintang di pasarkan di Jogja

admin
Last updated: March 12, 2019 03:30
By
admin
Byadmin
Follow:
6 years ago
Share
4 Min Read
SHARE

Yogyakarta, nirmeke.com – Ada hal menarik di acara Ngopi Bareng KAI #3 di Stasiun Tugu Yogyakarta sisi selatan, Senin (11/3/2019). Di salah satu stand dari total 30 yang ada, tampak pemandangan tak biasa di mana dua anak muda asal Papua terlihat begitu serius meracik kopi bernama Bintang Papua.

Iklan Nirmeke
Ad image

Salah satunya ternyata bernama Beata Kukenum Itul, ia adalah mahasiswa Pendidikan Guru di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta asal Pegunungan Bintang, Papua. Baru beberapa waktu terakhir ia belajar tentang kopi yang ternyata baru diketahuinya juga berasal dari tempat lahirnya di Bumi Cendrawasih.

Sosok Marhaendro Siswo Utomo, seorang pebisnis kopi mengangkat Bintang Timur yang kemudian memberikan banyak pemahaman pada Beata. Kisah perjalanan panjang pun lantas diceritakan ketika mengobrol dengan Beata dan Marhaendro di sela pembukaan acara Ngopi Bareng KAI tersebut.

Marhaendo memulai ketika ternyata kopi di Pegunungan Bintang telah ditanam oleh Belanda pada sekitar tahun 1948 lalu. Namun begitu, orang-orang Belanda dikatakannya tak pernah merasakan panen lantaran mereka terusir dari Bumi Pertiwi saat pohon kopi yang ditanam belum berbuah.

“Tapi kopi Pegunungan Bintang ini tersembunyi cukup lama karena masyarakat di sana tidak tahu itu pohon kopi. Bahkan dahulu buah kopi ini digunakan sebagai penggosok kulit untuk menghilangkan bulu oleh masyarakat di Pegunungan Bintang,” ungkapnya.

Namun begitu, saat pemekaran wilayah yakni tahun 2007 lalu, masyarakat Pegunungan Bintang di empat distrik mulai mengetahui bahwa kopi memiliki nilai jual dan nikmat diminum. “Mulai ada yang jual tapi itupun hanya dibeli oleh pilot-pilot pesawat, banyak orang Belanda yang beli jadi masih sangat sedikit,” sambungya.

Marhaendro lantas menceritakan kisah pertama kali ia mendarat di Pegunungan Bintang pada 2014 lalu dalam misi pencarian tersebut. Ia mengaku takut saat harus menempuh perjalanan antar distrik dengan pesawat kecil lantaran tak tersedianya transportasi darat.

“Saya takut, kemudian memilih jalan kaki dan ternyata tiga hari waktu tempuhnya, sangat melelahkan. Tapi di tengah perjalanan saya dikejutkan dengan banyaknya tanaman kopi yang tumbuh di antara rumput dan pohon-pohon besar di hutan. Dan pohon-pohon kopi ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat,” imbuhnya.

Dari situlah muncul ide untuk mengembangkan kopi Pegunungan Bintang yang lantas diberinama Bintang Papua. Masyarakat di empat distrik di Pegunungan Bintang kemudian diberikan pelatihan oleh Marhaendro untuk mengolah buah menjadi biji untuk kemudian diterbangkan ke Yogyakarta dan diproses lebih lanjut.

“Saya yakin karena kopi Pegunungan Bintang ini punya rasa khas. Tanamannya tumbuh diantara pohon dan rumput di hutan, bukan kebun kopi seperti di daerah lainnya. Ini membuat rasa dan aromannya sangat khas ya manis ya gado-gado karena di sekitarnya berbeda pohon, benar-benar di hutan,” sambungnya lagi.

Setelah menempuh empat tahun, saat ini misi besar pun diemban Beata yang merupakan warga asli Pegunungan Bintang. Beata kini ditantang untuk membawa pulang ilmu tak hanya dari bangku universitas saja namun juga dari kopi untuk membangun daerahnya dari banyak sisi.

“Saya harus belajar juga bagaimana cara roasting, brewer hingga manajemen produksinya. Nanti saya harus bawa ke rumah untuk ditularkan pada masyarakat agar kopi kami lebih baik lagi kedepan. Itu misi saya selama di Yogya ini,” ungkap Beata.

Iklan Nirmeke
Ad image

Kopi di Indonesia memang begitu beragam dengan segala cerita berbeda dari masing-masing daerah. Tak heran mengapa bangsa kita banyak dilirik dunia internasional sebagai salah satu produsen kopi terbaik di dunia. (*)

 

Sumber :  KRJOGJA.com

 

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Boven Digoel jadi sasaran perkebunan sawit terluas di Dunia
Next Article Hubungan Tuhan, Alam dan Manusia yang mulai Pudar
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

YLBHI Papua Pertanyakan Peran KemenkumHAM di Tengah Konflik Bersenjata di Papua
Polhukam Tanah Papua
2 days ago
Surat Terbuka GMNI Jayawijaya: “Orang Wamena Bukan Teroris”
Headline Pendidikan Tanah Papua
3 days ago
TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Darakma Keluarkan Pernyataan Sikap untuk Warga Sipil di Wamena
Polhukam Tanah Papua
3 days ago
Kapitalisme Kolonial dan Penjajahan Baru di Tanah Papua
Artikel Catatan Aktivis Papua
4 days ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?