Jayapura, nirmeke.com – Rentetan peristiwa laka lantas terus terjadi di Papua khususnya di kota Jayapura hingga memakan korban jiwa akibat dari minuman berarkohol yang di konsumsi.
Hal tersebut terjadi akibat ulah kebijakan pemerintah yang sepihak terhadap oknum pengusaha tententu di Jayapura yang diberi ijin untuk menjual minuman beralkohol di beberapa tempat di kota Jayapura.
Hal tersebut di sampaikan Anias Lengka ketua Solidaritas Anti Miras dan Narkoba (SAMN) kota Jayapura. Kamis, (28/2/2019).
“Korban jiwa yang terus terjadi akibat minol ini tidak bisa di atasi dengan sebuah kebijakan pemerintah dan pemerintah seakan memihak kepada pengusaha minol,” kata Anias.
Kata Anias, Moto kota Jayapura Satu Hati Membangun Kota Untuk Kemuliaan Tuhan harapan tersebut sulit diwujudkan oleh Pemkot Jayapura karena semua di butakan oleh politik ekonomi nasional dan Internasional.
“Dari pergantian pemimpin ke pemimpin, pemerintah terus melindungi para mafia pengusaha minol dengan dalil menjaga Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil uang haram dan syarat kepentingan orang-orang tertentu,” katanya.
Di saat yang bersamaan kata Anias, masyarakat Papua hanya di Jadikan sebagai objek untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan minol dan menjadi tumbal atau korban setiap hari adalah orang asli Papua.
“Akibat konsumsi minol terjadi laka lantas, penikaman, pembunuhan, pemerkosaan, KDRT, pencurian dan penjambretan itu marak terjadi di tanah Papua khususnya kota Jayapura,” kata Anias.
Sementara itu Frengky Ikinia kordinator aksi mengatakan dengan melihat dimanika tersebut Solidaritas Anti Miras dan Narkoba (SAMN) kota Jayapura akan melakukan aksi demontrasi damai di kantor walikota Jayapura menuntut Pemkot Jayapura segera cabut ijin penjualan minuman beralkohol di kota Jayapura.
“Sudah sekian kali kami kritik Pemkot dengan demonstrasi, audiensi dan namun, hingga saat ini tidak ada tanggapan bahkan tindakan-tindakan yang di ambil oleh pemerintah Kota Jayapura,” katanya.
Ia menambahkan masalah Minol adalah masalah kitas bersama seluruh masyarakat Nusantara di tanah Papua sehingga SAMN mengajak seluruh masyarakat nusantara di kota Jayapura untuk bersama-sama melawan minuman beralkohol.
“Jangan tunggu kita habis, jangan biarkan orang luar bikin rusak tanah Injil Papua. Mari bersatu bergandeng tangan kita duduki kantor walikota dan DPRD kota Jayapura dalam aksi demontrasi damai pada Maret 2019 mendatang,” kata Frengky.
SAMN juga mengajak kepada seluruh pimpinan gereja, pengurus BEM PTN/PTS ditanah Papua, toko adat, perempuan dan masyarakat bersatu bergandeng tangan berantas minuman beralkohol ini dari tanah Papua. (*)