Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Tulis judul berita...
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
Reading: Ini Rentetan upaya Kriminalisasi LE sejak 2 Februari 2017-2019
Share
Notification
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
Tulis judul berita...
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Kerjasama
    • Kabupaten Lanny Jaya
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Ini Rentetan upaya Kriminalisasi LE sejak 2 Februari 2017-2019

Ini Rentetan upaya Kriminalisasi LE sejak 2 Februari 2017-2019

admin
Last updated: September 5, 2019 11:05
By
admin
Byadmin
Follow:
6 years ago
Share
3 Min Read
SHARE
Jayapura, nirmeke.com – Selalu konsisten, komitmen, jujur dan berani adalah empat kata yang tepat dialamatkan kepada gubernur provinsi Papua Lukas Enembe. Empat kata tadi merangkumkan seluruh hidupnya sebagai gubernur Papua dua periode.

Hal tersebut dikatakan korlap Carles Kosay melalui telepon seluler usai melakukan aksi demo bela Lukas Enembe di gedung KPK RI, Rabu (13/2/2019) kemarin. Kamis, (14/2/2019).

Kata Carles, komitmen, konsistensi, kejujuran dan keberanian Lukas Enembe nampaknya menjadi ancaman pihak lain termaksuk pemerintah pusat. Rezim ini, melalui insitut KPK dan institut tertentu terus mencari alasan untuk melakukan pembunuhan karakter dengan kriminalisasi Operasi Tangkap Tangan (OTT).

“fakta adanya upaya kriminalisasi dan pembunuhan karakter yang dialami Lukas Enembe selama 2 Februari 2017 – 2 Februari 2019 di antaranya pertama pengeledahan ruang kerja Lukas Enembe di kantor gubernur Papua, pada tanggal 2 Februari 2017 oleh KPK. Kedua, pengumuman status tersangka terhadap gubernur Lukas Enembe secara sepihak oleh Kapolda Papua pada tanggal 1 Juli 2017. Ketiga, Pemangangilan dan pemeriksaan oleh Direskrim Mabes Polri pada 18 Agustus 2017 dan keempat, adanya ancaman oleh Kementrian Dalam Negeri terhadap gubernur Lukas Enembe setelah menyampaikan penarikan pasukan TNI/Polri di Nduga melalui sidang Paripurna DPR Papua serta upaya penangkapan Operasi Tangkap Tangan terhdap Lukas Enembe oleh KPK pada 2 Februari 2019 di hotel Borobudur Jakarta Pusat 2019,” kata Carles.

Oleh karena itu, kata Carles demi perdamaian, kebenaran, demokrasi HAM dan keadilan hukum maka kami mahasiswa Papua se Jawa-Bali menuntut KPK segera menghentikan semua upaya kriminalisasi terhadap gubernur Papua Lukas Enembe.

“KPK harus dengan jujur dan terbuka menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada rakyat Papua, atas semua upaya pembunuhan karakter terhadap pemimpin mereka. Kami juga meminta kepada Kapolri melalui Kapolda Metro Jaya supaya menghentikan proses pemangilan dan pemeriksaan terhadap staf sekretaris pribadi gubernur Papua serta Sekda provinsi Papua, karena mereka adalah korban pembohongan public KPK,” tegasnya.

Sementara itu Lena salah satu mahasiswa yang juga hadir menyampaikan aspirasi mengatakan upaya kriminalisasi, pembunuhan karakter, pelangaran HAM terus terjadi di tanah Papua. Rezim Jokowi-JK membungkam dan gagal menjaga dan melindungi semua peristiwa terhadap gubernur Papua.

“tidak hanya itu kriminalisasi dan krisis kemanusiaan di Nduga dan Papua, maka kami mahasiswa dan rakyat Papua memboikot Pileg dan Pilpres tahun 2019,” tegasnya.(*)

Editor  : Agus Pabika

Related

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Belajar Mandiri dengan usaha kios Imyal ala mahasiswa Yalimo di Manokwari
Next Article Enembe ingin hapus stigma HIV/AIDS yang lekat dengan orang Papua
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

“Kami Bukan Sekadar Konten” Perempuan Papua Menggugat Objektifikasi di Media Sosial
Artikel Catatan Aktivis Papua Perempuan & Anak
1 hour ago
Kepala Kampung Gruduk Kantor Bupati Jayawijaya, Ini Tanggapan Tegas Bupati
Tanah Papua
10 hours ago
Pemuda Gereja Baptis Walani Gelar Pelatihan Dasar Kepemimpinan
Tanah Papua
10 hours ago
Bupati Yahukimo Lantik Pejabat Eselon III, Tegaskan Pentingnya Integritas dan Pelayanan Tulus
Tanah Papua
1 day ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved. Develop By Loteng Kreatif.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?