Jayapura, nirmeke.com – Gereja-gereja di tanah Papua di harapkan ikut mensosialisasikan bahaya Miras (Minuman Keras/alkohol) dan bahaya virus HIV/AIDS.
Hal tersebut disampaikan Samuel Tabuni selaku tokoh pemuda Papua dalam kegiatan pertemuan akbar relawan Komisi Penangulangan AIDS (KPA) di Panggung seni budaya Expo Waena Jayapura Papua, Minggu, (03/2/2019), kemarin. Senin, (03/2/2019).
Lanjut Samuel, dirinya melihat semua jenis ramuan dan obat-obatan dengan harga miliaran uang untuk menghilangkan virus HIV/AIDS namun itu hanya bisnis yang mereka lakukan untuk mendapatkan keuntungan, maka jalan satu-satunya adalah ke Tuhan.
“Salah satu contoh di Afrika sekarang terjadi perubahan total karena anak-anak mudah semuanya ke gereja dan lupa semua-semuanya. Orang Papua akan bangkit dan berdiri sendiri ketika hanya mengandalkan Tuhan,” katanya.
Selain itu, hambah-hambah Tuhan di tanah Papua ini tidak hanya agama Kristen tetapi Hindu, Budha bahkan Muslim, harus bicara tentang bahaya Miras dan HIV/AIDS dan harus membekap KPA untuk bekerja sama melakukan sosialisasi di setiap mimbar gereja untuk menekan angka penyebaran HIV/AIDS.
“Saya percaya pasti Tuhan akan pakai dan bekerja luar biasa melalui kami yang kerja di pendidikan, kesehatan, perkantoran, LSM, semuanya wajib mendukung untuk selamatkan manusia Papua di tanah ini,” harapnya.
Ia juga memberi masukan kepada gubernur provinsi Papua Lukas Enembe untuk kedepan semua para bupati, kepala-kepala dinas, baik provinsi sampai kabupaten/kota harus melakukan sebuah konferensi bersama menyamakan pandangan untuk mendorong KPA Papua bersama relawan untuk bekerja untuk HIV/AIDS di tanah Papua.
Sementara itu Yan Matuan ketua Komisi Penangulangan AIDS (KPA) provinsi Papua mengatakan ada 4 program pokok yang akan KPA Papua jalankan diantaranya yang pertama promosi, pencegahan-pencegahan, kuratif, dan rehabilitasi. Kami akan mengirim relawan disetiap kabupaten 100 orang dan itu sedang merencanakan untuk dibahas dalam rapat kerja. (*)
Reporter : Teba Hisage
Editor : Agus Pabika