Jayapura,nirmeke.com – Dalam rangka membangun jaringan para korban pelangaran HAM di Indonesia, LSM dan aktivis Papua mengelar aksi kamisan di depan taman Imbi, Sore tadi, Kamis, (20/12/2018), Jayapura kota.
Aksi kamisan yang berlangsung pukul 15.00 – 17.00 Wit tersebut di hadiri mantan Tapol Papua Filep Karma, Elsham Papua, ALDP, Kontras, BUK, Jerat, SKP Fransiskan, Walhi Papua, SOS, LBH.
Filep Karma mengatakan kegiatan hari ini dalam rangka membangun jaringan para korban seperti yang sudah di lakukan Kamisan di Jakarta, Bandung, Malang dan kota-kota besar lainnya berlangsung setiap minggunya.
“Waktu saya ikut demo disana mereka tanya, Papua kapan? Jadi saya janji setelah pulang ke Papua kami segera mulai berkordinasi dengan teman-teman, aktivis dan para korban pelangaran HAM dan hari ini baru kami mulai star turun jalan (terealisir),” ungkap Karma usai aksi kamisan.
Kamisan ini, kata Filep, sebagai bentuk duka untuk semua korban termasuk korban yang di tembak oleh TNI/Polri, Infestor dan akar pohon di seluruh Indonesia.
“Hak asasi manusia itu tidak melihat negara, tidak dibedakan oleh negara tapi sebagai manusia ciptaan Tuhan yang diperlakukan tidak adil sehingga kita bersuara untuk itu semua,” kata Filep.
Kata Karma, kegiatan Kamisan itu tetap akan dilakukan setiap minggu pada hari Kamis. Aksi kamisan ini bukan milik seorang pribadi, namun ini bentuk solidaritas tanggung jawab kita bersama untuk menyarahkan masalah-masalah HAM di Indonesia khususnya di Papua di dukung oleh LSM dan aktivis dan korban pelangaran HAM bisa ambil bagian untuk aksi selanjutnya.
Sementara itu Andi Irfan dari Federasi Kontras mengatakan Aksi kamisan ini diselengarakan di banyak kota di mulai dari Jakarta. Aksi ini sebagai wujud keprihatinan keprihatinan terkait tidak terselesaikannya kasus-kasus HAM baik di masa lalu dengan kasus HAM pada masa reformasi hingga sekarang.
“Ada soal penculikan aktivis, peristiwa Mei, pembunuhan Munir dan kasus di Papua seperti wasior, Biak, Wamena berdarah dan banyak tempat lainnya yang belum terselesaikan oleh negara,” katanya.
Dengan aksi kamisan kata Andi, kita mau ingatkan kepada negara, terutama kepada masyarakat bahwa ada masalah yang belum selesai di negara kita yang membutuhkan kesadaran publik untuk terus menerus memberikan dukungan kepada baik masyarakat sipil, korban agar negara memperhatikan penyelesaian kasus ini.
“Kita berharap teman-teman di Jayapura bisa konsisten untuk setiap hari Kamis sore hari untuk melakukan aksi damai di tempat yang sama sehingga orang akan ingat selalu di setiap hari Kamis bahwa ada masalah yang harus di selesaikan,” katanya.
Ia berharap, negara harus berada di tengah-tengah korban untuk menuntaskan kasus-kasus pelangaran HAM masa lalu dan masa sekarang.(*)
Editor : Admin