Jayapura, nirmeke.com – Para pelaku bisnis usaha orang asli Papua berharap Kamar Adat Pengusaha (KAP-Papua) menjadi payung untuk merangkul dan membantu pengusaha Papua dalam memberikan pinjaman modal, karena selama ini bank tidak pernah memberikan pinjaman kepada orang asli Papua.
Markus Kabes pemilik bengkel mobil Rehobot ketika diwawancarai Jubi, Kamis, (29/11/2018), mengatakan kekecewaan para pengusaha Papua terhadap sikap bank yang tebang pilih ini, membuat mereka sulit untuk mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha mereka lebih maju setara dengan pengusaha non Papua.
“Harapan kami saat ini sama KAP-Papua karena pihak bank selama ini tidak bisa membantu dalam hal memberikan pinjaman modal. Dan KAP-Papua sebagai perpanjangan tangan pemerintah harus bekerja maksimal untuk merangkul semua pedangan dan pengusaha orang asli Papua,” kata Max.
Sebagai perpanjangan tangan pemerintah, Max meminta kepada KAP-Papua untuk memberikan bantuan kepada mereka yang serius dalam menjalankan usaha, karena bantuan untuk mereka yang menekuni usaha bertahun-tahun tidak pernah di salurkan dana dan jarang diperhatikan sehingga kedepan sikap kekecewaan ini semoga tidak muncul untuk mereka yang serius menekuni usaha bertahun-tahun.
“Yang menjadi kendala dalam menjalankan usaha adalah modal. Usaha tanpa modal tidak akan berjalan dan tidak akan berkembang,” kata Max.
Sementara itu Ketua Kamar Adat Pengusaha (KAP-Papua) Merry Yoweni mengatakan, kehadiran KAP-Papua kedepan diharapkan mengeksekusi tiga persen dana Otsus untuk ekonomi orang asli Papua karena bank tidak mampu mengakomodir orang asli Papua dalam sistem NKRI khususnya moneter, sehingga KAP- Papua hadir di sini sebagai bentuk proteksi berusaha secara kelembagaan mengambil hak OAP dalam bentuk Otsus di bidang ekonomi.
Dan ke depan, KAP-Papua ada diposisi tersebut untuk merangkul semua pengusaha Papua. (*)