Jayapura, nirmeke.com – Ratusan pedagang memadati halaman kantor Gubernur Papua, mereka datang memenuhi undangan dari Kamar Adat Pengusaha (KAP-Papua) dalam rangka kegiatan pameran akbar yang diselengarakan KAP-Papua dengan tema Kebangkitan Ekonomi Rakyat Orang Asli Papua.
Kegiatan tersebut berlangsung sejak tanggal 27-28 November 2018. Dalam pameran akbar KAP-Papua dihadiri mama-mama penjual noken, aksesoris khas Papua, sanggar kulit kayu, pengusaha cafe kopi, salon hingga toko dan perbengkelan.
Markus Kabes pemilik bengkel mobil Rehobot ketika diwawancarai Jubi mengatakan kegiatan Kebangkitan Ekonomi Rakyat Orang Asli Papua sangat penting dan positif.
“Ajang ini supaya kita bisa tahu bahwa kita sedang berjalan menuju ke arah kebangkitan ekonomi orang Papua, dan disini juga kita bisa tau dan bisa mengukur kemampuan ekonomi OAP sudah sampai dimana,” kata Max, Kamis (29/11/2018).
Ia mengatakan iven ini juga berjutuan untuk memperbaiki taraf hidup orang asli Papua supaya ke arah yang lebih bagus dan ke arah yang lebih mandiri agar bisa mensejahterakan keluarga.
“Gerakan ini dapat memotivasi kita untuk bersaing dengan saudara kita non Papua, karena saat ini kita tidak bisa duduk saja dan menonton usaha mereka, tapi kita juga bangkitkan di bidang ekonomi,” kata Max yang sudah menjalankan usaha bengkelnya selama sembilan tahun di depan jalan SPG Taruna Bakti Waena ini.
Max meminta kepada KAP-Papua untuk memberikan bantuan kepada mereka yang serius dalam menjalankan usaha, karena bantuan untuk mereka yang menekuni usaha bertahun-tahun tidak pernah disalurkan dana dan jarang diperhatikan sehingga ke depan sikap kekecewaan itu tidak muncul untuk mereka yang menekuni usaha bertahun-tahun berjalan tersebut.
“Yang menjadi kendala dalam menjalankan usaha adalah modal. Usaha tanpa modal tidak akan berjalan dan tidak akan berkembang,” kata Max pangilan akrabnya.
Ia berharap pengurus KAP-Papua ke depan dapat bekerja bagus dan jujur kepada masyarakat dan bersikap transparan kepada semua pedangang dan pengusaha OAP terlebih soal dana dari pemerintah tersebut harus diberikan sesuai dengan kemampuan dan besar kecilnya jenis usaha yang mereka tekuni serta apa yang mereka butuhkan, karena ini akan membantu orang asli Papua untuk bangkit mandiri dan sejahtera.
Sementara itu, Ketua Kamar Adat Pengusaha (KAP-Papua) Merry Yoweni ketika ditemui Jubi di kantornya mengatakan, kegiatan pameran akbar kemarin merupakan sejarah pertama kali yang di buat KAP-Papua sejak berdiri tahun 2006-2013 dan akhirnya KAP-Papua diakui oleh pemerintahan Gubernur Papua Lukas Enembe.
“Pemerintah mengesahkan KAP-Papua hingga saat ini dengan eksekusi bantuan bentuk hibah kepada semua pengusaha asli Papua lebih dari tujuh ribu rekening tersebut dan ini pertama kali dilakukan pameran setelah tanggal 7 September 2017 tahun lalu kami melakukan deklarasi kebangkitan ekonomi orang asli Papua,” kata Merry.
Kata Merry, kehadiran KAP-Papua ke depan diharapkan mengeksekusi tiga persen dana Otsus untuk ekonomi orang asli Papua. Ekonomi ini yang selama ini mandek dan KAP- Papua ada di posisi tersebut untuk merangkul semua pengusaha Papua.(*)