Jayapura, nirmeke.com – Gerakan Mahasiswa se Indonesia asal kabupaten Intan Jaya mendesak kepada bupati dan DPRD untuk segera merealisasikan dana hibah pendidikan ke seluruh mahasiswa Intan Jaya di tahun berjalan ini.
Selaku ketua Gerakan Mahasiswa se Indonesia kabupaten Intan Jaya, Agustinus Ugipa, saat jumpa pers di kantor redaksi Jubi, mengatakan tanggal 15 Agustus 2018 saat turun aksi demo di Nabire Bupati dan ketua DPRD berjanji akan mengedepankan anggaran perubahan di perioritaskan untuk mahahasiswa se Indonesia asal kabupaten Intan Jaya.
“Didepan kantor keungan dan didepan masyarakat serta pejabat pemerintahan berjanji akan mengalokasikan anggaran perubahan perioritas untuk pendidikan mahasiswa namun sebagian besar mahasiswa tidak mendapat dana tersebut,” kata Agustinus mahasiswa aktif di kampus STIE Port Numbay semester 6 berjalan.
Lanjutnya, selama ini kami menunggu janji Pemda namun tidak terealisasi semua, hanya sebagian mahasiswa yang mendapat bantuan dana pendidikan tersebut baik di kota studi Jayapura dan di luar Papua.
“Ada mahasiswa aktif kuliah tidak dapat, namun ada mahasiswa tidak aktif kuliah yang dapat. Kebanyakan tidak dapat sehingga kami ingin alasan yang jelas harus di sampaikan Pemda terkait hal ini,” katanya.
Ia mengatakan mahasiswa Intan Jaya kota studi Jayapura yang aktif kuliah berjumlah 200 mahasiswa dan se Indonesia berjumlah sekitar 850 mahasiswa. Dana pendidikan yang di berikan Pemda untuk semester berjalan Rp5 juta dan studi akhir Rp9 juta.
“Dari komunikasi kami di setiap kota studi kebanyakan dari mereka belum dapat. Di luar kota Jayapura paling banyak yang dapat 5-10 mahasiswa dan untuk kota studi Jayapura sebanyak 20 orang, selain itu belum dapat sama sekali, ” katanya.
Mahasiswa berharap dalam beberapa hari kedepan Bupati, DPRD, pejabat pemerintahan untuk melakukan tatap muka bersama seluruh mahasiswa Intan Jaya di kota studi Jayapura guna membahas hal ini sekaligus menanyakan berapa dana yang dialokasikan untuk anggaran perubahan perioritas ini karena selama ini Pemda tidak terbuka kepada mahasiswa dan masyarakat Intan Jaya.
Sementara itu, Jerry Wamuni, mahasiswa Intan Jaya aktif di kampus Uncen Fakultas Fisip semester 7 mengatakan Pemerintah sudah berjanji untuk memprioritaskan bantuan anggaran perubahan ini hanya untuk mahasiswa, dan tidak bisa di alokasikan guna kegiatan lain namun kenyataannya sebagian mahasiswa belum mendapatkan dana bantuan tersebut.
“Kami akan desak kepala kantor keuangan untuk bicara berapa uang yang dikucurkan untuk perubahan anggaran pendidikan ini, bila tidak ada tangapan Desember tanggal 5-10 akan turun melakukan aksi demo di Nabire,” katanya.
Mulai tahun 2014 kebawah dana pendidikan untuk mahasiswa Intan Jaya berjalan lancar namun di atas tahun 2014 sampai 2018 bulan Juli tidak ada keterbukaan dan anggaran untuk pendidikan. Inipun ada aksi sehingga Pemda Intan Jaya melakukan perubahan anggaran perioritas ke mahasiswa Intan Jaya di setiap kota studi masing-masing. (*)
Editor : Admin