Jayapura, nirmeke.com – Senin 29 Oktober 2018 besok, Solidaritas Peduli Hak Masyarakat Pegunungan Tenggah Papua (SIKAP-TP) akan mengelar aksi demo menolak pengukuhan Pangdam XVII Cendrawasih sebagai kepala suku besar pegunungan tenggah serta dihibahkan tanah adat seluas 90 Ha kepada Pangdam untuk membangun Kodam di kabupaten Jayawijaya distrik Asologaima pada tanggal 26 September 2018 lalu.
Ketua Solidaritas Peduli Hak Masyarakat Pegunungan Tenggah Papua (SIKAP-TP) Yoni Walela mengatakan dua kegiatan yang di lakukan pada tanggal 26 September 2018 di distrik Asologaima telah melangar norma-norma adat dan budaya yang melekat pada masyarakat pegunungan tenggah khususnya masyarakat Jayawijaya. Minggu, (28/10/2018).
“Aksi besok, kami akan mendesak segera mengembalikan atau mencabut kembali mandat kepala suku yang di berikan oleh bapa Alex Doga kepada Pangdam serta mengembalikan lokasi tanah adat seluas 90 Ha kepada masyarakat adat sebagai pemilik wilayat,” kata Yoni.
Dalam penyerahan lokasi tersebut kata Yoni, tidak ada musyawarah masyarakat yang memiliki hak warisan sehingga di nilai tidak benar dan di dorong oleh kepentingan individu.
Yoni menambahkan di lihat dari sisi keamanan di kabupaten Jayawijaya sangat aman namun kehadiran Makodam akan membuat masyarakat tidak nyaman untuk beraktifitas, lebih para lagi masyarakat masih trauma dengan sikap arogan TNI pada kasus 6 Oktober Wamena Berdarah.
Sementara itu penanggung jawab aksi Yoni Alua badan pengurus Himpunan Pelajar Mahasiswa Jayawijaya (HIPMAJA) kota studi Jayapura berharap dalam aksi demo besok semua komponen organ dapat bergabung membangun solidaritas melawan sikap-sikap oknum yang tidak bertanggung jawab menghancurkan tatanan adat dalam kehidupan masyarakat di tanah Papua khususnya di Jayawijaya.
“besok sasaran aksi di kantor MRP, kantor DPRP dan kantor gubernur Papua sehingga di mohon kerja sama dan keterlibatan dalam menjaga keutuhan manusia, budaya, alam dan hutan Papua,” harapnya. (*)
Editor : Admin