Adil Untuk PerubahanAdil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Reading: Perahu Wai Ron bentuk kebangkitan budaya orang Papua
Share
Sign In
Notification
Font ResizerAa
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Font ResizerAa
  • Headline
  • Tanah Papua
  • Kesehatan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Artikel
  • Cerpen Papua
  • Pariwisata
  • Editorial
  • Tanah Papua
  • Berita Papua
    • Polhukam
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Perempuan & Anak
    • Ekonomi & Bisnis
    • Infrastruktur
    • Lingkungan
    • Olaraga
  • Jendela Papua
    • Kuliner
    • Lensa
    • Pariwisata
    • Travel
    • Seni & Budaya
  • Pena Papua
    • Catatan Aktivis Papua
    • Sastra
    • Cerpen Papua
    • Artikel
    • Siaran Pers
    • Berita Foto
  • Editorial
  • Advertorial
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
Adil Untuk Perubahan > Pena Papua > Seni & Budaya > Perahu Wai Ron bentuk kebangkitan budaya orang Papua
Seni & Budaya

Perahu Wai Ron bentuk kebangkitan budaya orang Papua

admin
Last updated: March 4, 2023 05:28
By
admin
Byadmin
Follow:
7 years ago
Share
3 Min Read
SHARE

Jayapura, nirmeke.com – Kami ingin pelayaran ini tidak di politisir oleh siapapun, karena sebagai pemimpin pelayaran akan bertanggung jawab penuh kepada luluhur. Perahu tradisional Biak Wai Ron akan melakukan pelayaran ke pasifik guna mengikuti festival perahu perang dan tifa di Lae, Port Moresby, PNG.

Iklan Nirmeke
Ad image

Hal tersebut di katakan Denis Koibor pemimpin pelayaran perahu tradisional Biak Wai Ron ketika di temui jubi di Abe Pantai, Senin (1/10/2018), Abepura, Papua.

Kata Denis, arah kibrat kebangkitan seni budaya seluruh aktifitas adat itu rengkarnasi dan ini agenda lama yang terlahir kembali. Pelayaran-pelayaran jarak jauh, hubungan-hubungan antar suku di sepanjang pantai ini akan terlahir kembali.

“Karena saya bertanggung jawab kepada leluhur, kalau saya mau di hukum karena kesalahan saya bukan karena pikiran orang lain karena ketika perahu ini di kerjakan tidak banyak orang datang membantu.”

Ia menambahkan jika pelayaran kami di kaitkan dengan ini dan itu, dirinya akan bersedia memberikan informasi kepada siapa saja karena perjalanan ini untuk apa.

Baca Juga:  Hilangnya Nilai Budaya Orang Papua

“Jangan karena mulut seseorang, kami di curigai dan di awasi. Dari ribuan orang biak muka saya bertato dan mungkin saya orang Biak terakhir yang masih pake tusuk hidung sehingga saya muda di cari,” kata alumni Antropolog Uncen anggkatan 2003.

Besar harapan Denis, dengan pelayaran jarak jauh untuk mengikuti festival perahu perang dan tifa di Lae bisa ada jalan yang terbuka kesana seperti nenek moyang kami dahulu dalam melakukan pelayaran karena ini bukan yang pertama dan terakhir namun di tahun-tahun yang akan datang ada perahu-perahu lain lagi dari tanah Tabi, Yapen dan Raja Ampat boleh pergi lagi kesana untuk mengikuti festival.

Sementara itu Feri Marisan mewakili masyarakat Biak di Jayapura mengatakan kehadiran perahu tradisional Biak Wai Ron dapat di sambut oleh seluruh masyarakat Papua terutama masyarakat Biak yang ada di kabupaten/kota Jayapura. Banyak orang menulis tentang perahu yang di miliki oleh orang Biak namun tidak pernah lihat. Secara fisik akan di lihat dan ditampilkan depan kantor gubernur Papua.

Baca Juga:  Noken Simbol dan Identitas Orang Papua

“Kami bersyukur karena ini kebangkitan kebudayaan orang Papua. Bagian dari kebangkitan sehingga kita harus bangkit dari segala hal, tidak hanya pendidikan dan pembangunan tetapi kebudayaan juga salah satunya kehadiran perahu Wai Ron ini.

Ia juga mengatakan persiapan penyambutan sudah ada. Anak-anak pemuda Biak akan siap untuk sambut dengan tarian Wor besok pagi pukul 10.00 wit.

Prosesi penyambutan perahu tradisional Biak Wai Ron akan berlangsung di depan kantor Gubernur provinsi Papua pada hari Selasa 02 Oktober 2018 di hadiri oleh Pemerintah provinsi Papua dan seluruh rakyat Papua. (*)

Editor  : Agus Pabika

Iklan Nirmeke
Ad image

You Might Also Like

Kebudayaan Dan Kekuasaan

Noken Simbol dan Identitas Orang Papua

Memahami Sejarah dan Perkembangan Musik Rap

Cinta di Balik Rambut Panjang Lelaki Papua

Dibalik ketertingalan, Korowai menjadi ikon parawisata dunia

TAGGED:Budaya PapuaKebangkitan Budaya Orang PapuaPerahu Wai Ron

Gabung Channel Whatsapp

Dapatkan berita terbaru dari Nirmeke.com di Whatsapp kamu
Klik disini untuk bergabung
Dengan anda klik untuk gabung ke channel kami , Anda menyetujui Persyaratan Penggunaan kami dan mengakui praktik data dalam Kebijakan Privasi kami. Anda dapat berhenti mengikuti kapan saja.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Previous Article Ketika Dora mempresentasikan Pemanfaatan Ampas Alas Sagu Sebagai Sumber Bahan Bakar
Next Article Perahu Wairon akan mengikuti festival perahu perang dan tifa di PNG
Leave a Comment Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Hangat

Bupati Jayawijaya Serahkan Bantuan untuk Anak-Anak di Rumah Singgah Generasi Anak Panah
Tanah Papua
3 days ago
Bertahan di Tengah Globalisasi: Sekolah Adat Harus Jadi Prioritas!
Pendidikan Tanah Papua
4 days ago
Digerebek! Enam Pengedar Miras Ditangkap, Diduga Dibekingi Oknum TNI
Tanah Papua
4 days ago
KemenHAM Didorong Bertindak: Rekomendasi KOMNAS HAM dan Jeritan Masyarakat Adat Papua atas PSN
Siaran Pers Tanah Papua
1 week ago
Iklan
Ad image

Lihat Topik Berita Lain Dari Nirmeke

Baca juga
Perempuan & AnakSeni & Budaya

Cerita Noken Kehidupan Bersama Sa Deng Mama

2 years ago
Seni & Budaya

RAMBUT DI MATA ORANG HUGULA

11 months ago
Seni & Budaya

Mitos Manarmakeri dan Gerakan Koreri di Papua Barat

2 years ago
EditorialSeni & Budaya

Mengapa Begitu Banyak Musisi Besar Adalah Orang Kulit Hitam?

11 months ago
ArtikelSeni & Budaya

Menguak Simbolisme Kuno Noken dalam Tradisi Pernikahan Adat Lembah Baliem

4 months ago
Seni & BudayaTanah Papua

Musisi, Komunitas, dan Jurnalis Bersatu Galang Dana untuk Siswa Pengungsi Nduga

3 weeks ago
Catatan Aktivis PapuaSeni & Budaya

Sean Rii, Musik Melanesia dan Irama Perlawanan

7 months ago
Adil Untuk PerubahanAdil Untuk Perubahan
Follow US
© 2025 Nirmeke. Design by Team IT Nirmeke. All Rights Reserved.
  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Iklan
  • Jasa Buat Website
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?