Jayapura, nirmeke.com – Komunitas Gepe-gepe Gerakan Perempuan Papua terbentuk kerena kami ingin semua perempuan Papua bersatu sebuah persatuan karena selama ini diantara kita ada jarak karena istilah perempuan pesisir, pantai atau gunung.
“Selama ini kami melihat bahwa ada jarak di antara kami (perempuan) antara senior dan junior sehingga di harapkan komunitas ini menjembatani jaman, menjembatani kita antara kaka-kaka di atas dan kita serta adik-adik kami yang di bawah khususnya kami perempuan,” ujar Lis Tabuni pengagas komunitas gepe-gepe Papua kepada wartawan. Selasa, (26/9/201), Abepura, Papua.
Kata Lis, alasan lain terbentuknya komunitas ini adalah, kami mau di komunitas ini punya pikiran bahwa tidak ada lagi kata ini perempuan gunung, pantai dan pesisir tapi kami harus berpikir bahwa perempuan Papua kami satu.
“Karena ketika kami bersatu kami bisa bikin banyak hal untuk kita punya tanah ini terutama untuk kita punya mama-mama Papua, untuk kita punya diri sendiri akan terwujud ketika kita bersatu,” katanya.
Ia menambahkan, kedepan kami tidak berhenti sampai disini saja dalam kegiatan ini, tapi ini permulaan yang kami lakukan. Kedepan kami ingin banyak mengali potensi-potensi dari perempuan-perempuan Papua baik dari pendidikan, kesehatan. Apa yang bisa bikin untuk kita punya perempuan-perempuan Papua akan kita lakukan kedepan. Bakat-bakat yang ada di perempuan Papua itu yang akan kami gali dengan lebih banyak kegiatan.
“Kami akan memulai dari hal-hal kecil, seperti perempuan dalam menulis kami akan melakukan pelatihan menulis untuk ajar adik-adik atau melukis karena selama ini perempuan Papua banyak yang bisa melukis tapi belum terlalu terekspos (terkenal) dan masih banyak lagi yang ingin kita lakukan dalam program-program kedepan lebihnya kedepan kami bisa punya koperasi sendiri,” katanya.
Mewakili perempuan Papua di kursi legislatif. anggota DPR Papua Yakoba Lokbere, mengapresiasi pengagas dan panitia komunitas Gepe-Gepe Geakan Perempuan Papua karena dari sini kami bisa melihat ada regenerasi untuk perempuan Papua dalam satu kesatuan dari berbagai latar belakang dan profesi.
“Kesatuan yang tidak dapat di runtuhkan, dan tim juga harus solid. Kegiatan ini awal dari pada segala sesuatu, untuk kekompakan kita perempuan-perempuan Papua,” katanya.
Semoga kegiatan seperti ini ada kelanjutan dan harus lebih meriah lagi dan kami akan support dan itu cakupannya besar sehingga kami butuh dukungan dari para senior kita dan harus ada pendekatan sehingga jangan ada jarak di antara kita karena kita adalah satu yang tidak dapat di pisahkan oleh siapapun. (*)