Jayapura, nirmeke.com – Pendulangan emas di wilayah Korowai terus dilakukan oleh masyarakat pribumi dan non Papua dari berbagai penjuru yang datang melalui jalur darat dan udara tanpa seijin masyarakat adat dan pemerintah setempat.
Dari laporan yang di terima oleh para aktivis kemanusiaan, di duga PT Samaka yang bekerja di jalan dan jebatan Trans Yahukimo Oksibil ikut dan sudah kerja ganda karena mereka tidak hanya bekerja untuk jalan dan jembatan lagi tapi turut serta membantu mengangkut BBM keperluan pendulangan di hutan rimba suku Korowai, Kopkaka dan Alimtap.
Yan Kopkedat kepada nirmeke.com mengatakan dari video pertengakaran (adu mulut) antara pengingil dan pendulang emas yang tersebar di media sosial beberapa waktu lalu sudah membuktikan bahwa rimbuan ton BBM di tampung di sana dan menjadi pertanyaan dari mana mereka mendapatkan itu?
“Akibat dari pendulangan mengunakan BBM bensin untuk menghidupkan Alkon belasan jam di hutan maka bisa berpengaruhi kepada kekurangan minyak bagi masyarakat umum di Yahukimo. Contohnya beberapa hari yang lalu terjadi kelangkaan minyak di Yahukimo,” kata Yan.
Ia juga menambahkan, keterlibatan untuk mengeksploitasi emas kaum rimba yang awam di pedalaman Korowai dan sekitarnya dilakukan oleh pengusaha besar dan aparat Keamanan serta petugas Instansi pemerintah terkait terutama pihak perhubungan Yahukimo yang turut serta memberikan ijin kepada heli untuk masuk di bandara dengan gampang. (*)
Editor : Agus Pabika