Jayapura, nirmeke.com – Untuk menghindari biaya pajak di bandara Nop Goliat Yahukimo, Heli milik para pendulang emas ilegal di wilayah Korowai ini terpaksa membuka pangkalan Helipet di tengah hutan jalan Trans Dekai – Oksibil.
Wilayah dataran rendah Korowai dan Kopkaka sudah di banjiri dengan kehadirian para pekerja tambang dari semua penjuru, baik orang pribumi dan non Papua.
Yan Akobiarek aktivis kemanusiaan dari Kopkedat Papua mengatakan dengan di bukanya pangkalan helipet di tengah hutan tersebut bertujuan untuk memudahkan Helipet untuk mendistribusikan ke setiap lokasi pendulangan di kali Dairam wilayah suku Korowai. Kamis, (26/7/2018).
“Ada beberapa ton liter minyak bensin yang di tampung di dalam gen biru 35 liter dalam jumlah banyak yang di bawah dari kabupten Yahukimo mengunakan Truk. Lalu akan di distribusikan lagi mengunakan Heli ke setiap lokasi pendulangan,” ujar Yan.
Kata Yan, PT Samaka yang bekerja di jalan dan jebatan trans Yahukimo – Oksibil ternyata ikut kerja ganda bukan kerja jalan jembatan lagi namun turut serta membantu mengangkut BBM keperluan pendulangan di hutan rimbah suku Korowai, Kopkaka dan Alimtap.
Kata Yan dari video singkat yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu tampak seorang Penginjil GIDI dan kepala suku Kopkaka yang sedang bertengkar adu mulut dengan salah satu bos atau para pencari emas yang melakukan aktifitas di sana.
” Video itu di buat sejak Akhir Juni 2018, lokasi di Kampung Bingi suku Kopkaka distrik Seradala kabupaten Yahukimo,” ujarnya.
Harapan Yan, kedepan kiranya pemerintah daerah dan provinsi Papua agar segera dapat menertibkan penambang-penambang ilegal di sana. (*)
Editor : Agus Pabika