Jayapura, nirmeke.com – Pada, 26 Februari 2018, gempa bumi berkekuatan 7,5 sr menguncang Pegunungan Southen Highlands Province, Papua New Guinea. Peristiwa ini menyebabkan rusaknya fasilitas perumahan, jalan raya dan menelan korban jiwa lebih dari 100 orang, korban luka-luka mencapai 500 orang.
Gempa bumi ini juga mengakibatkan banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal dan sementara ini kurang lebih 17 ribu orang masih menggungsi. sementara pemerintah sedang bekerja untuk mengevakuasi korban yang masih tertimbun di beberapa tempat.
Kris Dogopia, ketua Solidaritas menghimbau kepada masyarakat internasional untuk menggalang solidaritas bagi rakyat di PNG yang tertimpa bencana alam serta menghimbau kepada seluruh rakyat Papua dari berbagai lapisan sosial untuk turut bersolider dengan saudara-saudara Melanesia di Papua New Guinea yang tertimpa bencana.
“Mulai hari ini, kami akan melakukan aksi solidaritas untuk korban gempa bumi di Papua New Guinea,” ujarnya.
Kris juga meminta kepada seluruh rakyat Papua dari berbagai lapisan sosial untuk turut berpartisipasi pada setiap aksi mereka.
“Pertama aksi Seribu Lilin untuk korban gempa bumi di Papua New Guinea pada hari Senin 12 Maret 2018 pukul 16.00 – 21.00 malam bertempat di lingkaran Abepura, pengalangan dana di setiap lampu merah di kota Jayapura, Abepura dan Sentani serta kemarin, Selasa, 27 Maret 2018 pukul 18.00 – 21.00 malam melakukan pemutaran film di lingkaran Abepura tentang korban gempa di PNG,” ujarnya.
Kata Chris aksi solidaritas ini dimulai pada 15 Maret 2018 dan akan berakhir pada 15 April 2018. Seluruh sumbangan baik itu dana dan bantuan lainnya akan kami kirimkan kepada para korban gempa bumi di PNG. Aksi Penggalangan dana dan bantuan bagi Para Korban Gempa Bumi di Papua New Guinea yang kami lakukan merupakan wujud solidaritas kami Rakyat Papua Barat.
“dana yang sudah terkumpul dari aksi penggalangan dana sementara ini berjumlah: Rp15. 576. 900 ribu,” ujarnya.
Malvin Yobe juga mengatakan bahwa untuk pengalangan dana korban gempa di PNG akan di lakukan baik di jalan-jalan, pasar, kampus dan gereja di kota Jayapura dan sekitarnya sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam aksi kami yang sedang berjalan ini.
“Mari kita bantu saudara-saudari yang sedang membutuhkan pertolongan dan uluran tangan kita sesama umat Tuhan,” ujar Malvin. (*)