Jayapura, nirmeke.com – Terkait penertiban pedagang di emperan toko di Jayapura kota dan sekitarnya dinilai akan menimbulkan konflik antara mama-mama Papua dengan pemerintah kota Jayapura.Hal tersebut di katakan Fengky Warer ketua Solidaritas Pedagang Asli Papua ( Solpap) menangapi komentar terkait steigmen yang di keluarkan wali kota Jayapura untuk menertibkan pedagang yang masih berjualan di emperan toko. Rabu, (21/03/2018).
Kata Warer, Pemerintah juga harus sadar sebenarnya bila pemerintah memaksakan mama-mama semua masuk ke pasar yang baru tempatnya harus di bikin luas agar bisa menampung semua mama-mama.
“mereka juga harus sadar bahwa lokasi atau luas pasar itu sebenarnya harus dibikin muat, tapi kenyataannya banyak mama-mama yang belum mendapat tempat untuk berjualan sehingga mereka keluar berjualan di pinggir bangunan,” ujarnya.
Warer menambahkan dengan barang ini jangan buat konflik antara pemerintah dan mama-mama dan pemerintah juga harus sadar diri bahwa pasar ini dibangun tidak sesuai dengan jumlah mama-mama yang ada. Jadi dengan alasan itu pemerintah jangan membuat konflik antara mama dengan mereka.
Sebelumnya saat peresmian pasar tanggal 7 Maret 2018 dalam sambutannya Benhur Tomi Mano dalam sambutannya mengatakan mama-mama yang berjualan di toko-toko panjang dan emperan toko itu sejak pasar di operasikan akan di tertipkan.
“saya akan perintahkan Satpol PP untuk membersihkan semua, tidak ada lagi yang berjualan di sepanjang toko-toko dan semuanya harus kita arahkan ke dalam pasar,” ujarnya.
Kata Mano, kalau juga ada tempat di pasar, mama-mama penjual noken kami akan arahkan semua masuk. Sehingga kota ini bersih, tidak ada lagi mama-mama yang berjualan di pingiran toko. (*)
Editor : Admin