Jayapura, nirmeke.com – Pada, 26 Februari 2018, gempa bumi berkekuatan 7,5 sr menguncang Pegunungan Southen Highlands Province, Papua New Guinea. Peristiwa ini menyebabkan rusaknya fasilitas perumahan, jalan raya dan menelan korban jiwa lebih dari 100 orang, korban luka-luka mencapai 500 orang.
Kata Kris Dogopia melalui pers releasenya. Minggu (11/03/2018) kemarin.
Kata Kris, gempa bumi ini juga mengakibatkan banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal dan sementara ini kurang lebih 17.000 orang masih menggungsi.
“Untuk sementara para korban masih menunggu bantuan internasional lainnya,” ujarnya.
Kondisi terakhir, kata Kris, masyarakat masih waspada gempa susulan terjadi, sementara pemerintah sedang bekerja untuk mengevakuasi korban yang masih tertimbun di beberapa tempat.
“Melihat kondisi saudara-saudara kami di Southen Highlands, PNG, maka kami yang tergabung dalam “WEST PAPUA SOLIDARITY FOR EARTQUAKE DISASTER IN PAPUA NEW GUINEA: Solidaritas Papua Barat Untuk Korban Gempa Bumi di Papua New Guinea” menyatakan turut berbelangsukawa atas peristiwa bencana alam yang menimpa saudara-saudara kami di Papua New Guinea.”
Lanjut Kris, kami menghimbau kepada masyarakat internasional untuk menggalang solidaritas bagi rakyat di PNG yang tertimpa bencana alam serta menghimbau kepada seluruh rakyat Papua dari berbagai lapisan sosial untuk turut bersolider dengan saudara-saudara Melanesia di Papua New Guinea yang tertimpa bencana.
“Mulai hari ini, kami akan melakukan aksi solidaritas untuk korban gempa bumi di Papua New Guinea. Oleh karena itu kami meminta kepada seluruh rakyat Papua dari berbagai lapisan sosial untuk turut berpartisipasi pada aksi 1000 Lilin Untuk Korban Gempa Bumi di Papua New Guinea pada hari Senin 12 Maret 2018 pukul 16.00-21.00 malam bertempat di lingkaran Abepura,” ujarnya. (*)
Editor : Agus Pabika