Jayapura, nirmeke.com –Penantian panjang atas peresmian pasar mama-mama di kota Jayapura akhirnya terwujud. Pemerintah Kota setempat menetapkan, Rabu (7/3/2018) sebagai hari peresmian pasar yang mengakomodir mama-mama Papua yang juga disandingkan dengan Hari Ulang Tahun – HUT Kota Jayapura.
Hal tersebut dikatakan Benhur Tomi Mano, Walikota Jayapura , seusai rapat Pemkot Jayapura dengan Menteri BUMN dan Perum Damri yang membahas peresmian pasar mama-mama Papua serta membahas rancangan konsep kerja sama antara Pemkot dan Perum Damri tentang pengelolaan tanah dan aset lainnya.
“Kami sudah bahas dan menyepakati dan mereka (pusat) akan datang menghadiri peresmian pasar tanggal 7 Maret 2018 sekaligus rancangan kesepakatan kerja sama pengelolaan pasar mama-mama Papua dan kegunaannya,” ujarnya di Jayapura , Senin (5/3/2018).
Walikota yang karib disapa BTM ini mengatakan, pasar yang diresmikan diutamakan untuk mama-mama Papua yang berjualan di eks kantor penerangan atau pasar sementara.
“Pengelolaan penuh pasar mama-mama diserahkan pada pemerintah kota dan kami akan bentuk badan usaha untuk mengelolah pasar tersebut dan juga kami akan melibatkan SOLPAP (Solidaritas Pedagang Asli Papua) yang selalu menemani mama-mama Papua,” ujarnya.
Kata Walikota Jayapura, dalam moment peresmian itu juga Pemkot akan melantik pengelola pasar dan Solpap juga bisa menjadi salah satu di antara mereka. Masuknya Solpap ini kata Mano, untuk membantu Pemkot dalam pengelolaan pasar tersebut.
Sementara itu, Kadis Perindagkop Kota Jayapura Robert Awi mengatakan, sesuai data yang dimiliki, jumlah kapasitas di pasar mama-mama Papua, mulai dari lantai satu hingga tiga, adalah pedagang yang telah terverifikasi oleh dinasnya. Adapun pedagang ini berjumlah 212 orang.
“Kemudian ada beberapa pedagang juga yang berjualan di sekitar lokasi pasar mama-mama, artinya di luar pasar mama-mama Papua. Tapi masih di sekitar pasar sudah teridentifikasi jumlahnya 68 pedangang,” ujarnya.
Kata Awi, Perindagkop tetap pada komitmen awal, bahwa pasar mama-mama itu diperuntukkan bagi pedagang yang berasal dari pasar sebelumnya. Jadi setelah mengakomodir pedagang yang telah tervirifikasi, sisanya barulah akan diberikan kepada pedagang lain.
212 pedagang yang kami utamakan duluan. Kalo sudah terakomodir berarti masih ada kurang lebih sekitar 86 pedagang lagi akan dimasukkan," katanya.
Lanjutnya, untuk lantai satu, pembangunan pasar ini diperuntukkan bagi pedagang yang berjualan daging, serta ikan. Dan lantai dua, khusus untuk pedagang yang menjual hasil kebun, seperti sayur dan umbi-umbian, sedangkan lantai tiga di peruntukkan sebagai warung, kios, dan tempat penjualan aksesoris khas Papua termasuk galeri.(*)
Editor : Admin