Oleh : Adry Hubi
Tiba lah hari ujian praktek. Semua teman sekelasnya memakai pakaian tradisional daerah masing-masing untuk tarian, teman-temannya yang asal Wamena ada yang memakai kare-kare yang diabuat dari benang wol dan bulu ayam yang berwarna, ada yang memakai pakaian adat pesisir dan pendatang dari luar papua memakai pakaian adatnya.
Lukas mendapat kelompok tarian dengan 3 teman perempuan yg brasal dari wamena ( Maria, Ana, dan Agu).
Lukas tiba di sekolah dengan memakai koteka dan tombak panjang. Semua mata tertuju padanya dan tanpa rasa malu Lukas masuk ke kelasnya untuk bertemu teman temannya.
Maria: buka jalan, kepala suku mau lewat…
Agu : Au … Lukas bahaya motok…
Ana, (seorang gadis cantik berdarah Wamena Jawa): kawan ko dari rumah pake koteka baru ko datang ka?
Lukas: Iyo kawan…
Ana: ko tidak rasa bagaimana begitu… malu ka… apa ka…?
Lukas: tidak kawan, z pake koteka ya, ada mokar jadi z tidak malu…
Ana: ya ya ya… jadi kalau tidak ada mokar ko pasti rasa malu.
Lukas : tidak begitu kawan, z punya bapa bilang mokar itu cuma pertama kali z pake koteka saja z akan dapat keberanian dan bangga dgn z punya pakaian adat. Setelah itu dan seterusnya z akan berani mencoba sesuatu yang baru tanpa rasa malu…
Ana: ae…. mantap o kawan… ko hebat.
Ujia segera di mulai, Lukas, Maria, Ana dan Agu menuju ke lapangan basket tempat diadakan ujian praktek. Tibalah giliran mereka untuk menari. Mereka bernyanyi etai yang menceritrakan kerasnya hidup dan pentingnya pendidikan dengan gerak tari yang khas dari Wamena.
Setelah selesai tak seorang pun yang bertepuk tangan, ibu guru mulok berdiri dari meja penilaian dan memberikan tepuk tangan menandakan rasa bangga dengan penampilan Lukas.
Bu guru Ani: Lukas, ibu minta maaf tidak kasi ko nilai di pelajaran Mulok, tapi penampilanmu kali ini akan mengisi semua nilai mulokmu yg kosong di daftar nilai.
Lukas: Tidak papa ibu, kenapa begitu ibu?
Bu guru Ani: karena ko sudah tampil asli dengan pakaian adatmu hasil buatanmu sendiri.
Lukas: ibu tahu dari mana? kalau ini z yang buat sendiri.
Bu guru Ani: baca di internet seorang turis yang datang wawancara ko punya bapa dan ko punya bapa cerita tentang ko lagi …
Lukas: iyo ka … ae…
Bu guru Ani: iya anak, ibu jadi sadar akan pentingnya membuat pakaian adat, dan mulai semester depan akan ada pelajaran membuat noken koteka, dan pakaian adat tradiaional Wamena.
Lukas: iya ibu, z punya bapa bilang, pakaian adat itu jati diri.
Bu guru Ani: betul sekali Lukas, ibu sudah lihat ko punya jati diri dan ada berita gembira buat ko…
Lukas: ah…iyo k ibu… berita gembira apa?
Bu guru Ani: kelompokmu dapat nilai tertinggi dan khusus buat ko… ko terpilih menjadi….
~ Bersambung ~