Jayapura, nirmeke.com – Pada hari minggu tanggal 11 Pebruari 2018, Gereja Sidang Jemaat Allah di Pondok Daud Wamena, Kabupaten Jayawijaya melakukan ibadah mingguan. Jemaat yang datang beribadah di Gereja Jemaat Sidang Allah adalah anak-anak yang hidup dijalan di Irian, Sinakma, dan Pasar baru dan anak-anak potikelek.
Setiap ibadah mingguan mereka selalu di Jemput dengan kendaraan yang disiapkan oleh hamba Tuhan Gembala Neri Payage dan istrinya. Setiap pagi anak-anak itu diberi minum kopi dan teh, setelah mengakhiri ibadah anak-anak itu di beri makan dan minum.
Pada hari itu petugas pemandu acara memberikan kesempatan kepada mesing-masing kelompok untuk bersaksi kasih Tuhan.
Kesaksian yang disampaikan mereka, sangat sedih,
Mereka juga menyampaikan kesaksian mempersembahkan melalui puji-pujian.
Menurut Gembala Neri Payage, saya merangkul anak-anak ini, karena mereka lebih berharga di mata Tuhan, dan saya yakin bahwa Tuhan Mengasihi mereka, menururnya, semua anak-anak yang saya bina kami selalu diberi makan. Nasip anak-anak ini harus kita memberjuangkan, dan kami akan melibatkan mereka semua
Lebih dekat dengan Tuhan.
Sehingga mereka juga rasa memiliki Tuhan secara bribadi, dan lebih dekat lagi pada Tuhan Yesus.
Dalam kesempatan itu, Theo Hesegem, menyampaikan beberapa hal bahwa ” Di mata Tuhan Kamu lebih berharga ” dari pada mata Manuaia, saya mau ajak kamu bahwa apa bila kamu dapat uang sisip Rp 1000 atau Rp 2000 untuk Pembangunan Gereja ini, sehingga gereja ini kamu bisa bagun uang dari Rp 1000 dan Rp 2000 itu. Sehingga kamu rasa sudah punya memiliki Gereja.
Bapak juga minta kepada kamu semua, apa bila kamu ketahui atau ketemu ada orang yang jual minuman keras, termasuk TNI/atau Polisi tolong kasih tau kepada saya, kalau saya sudah ketahui saya akan datangi kesana bersama pihak yang berwajib dan satpol PP.
Akhirnya pada hari itu juga anak-anak sampaikan beberapa tempat agen, dan kami telah membuat peta tempat di mana mijiman di jual.
Theo Hesegem juga sampaikan apa apa bila kamu mengalami tindakan kekerasan dari pihak manapun, bisa sampaikan kepada saya untuk saya bisa mendampingi.
Saya juga melihat Gembala Neri Payage, melayani anak-anak yang hidup di jalan penuh dengan berbagai macam tantangan, kadang mereka kehabisan beras gula dan lain-lain. Sebagai manusia mereka rasa kecewah juga tetapi saya melihat pak Gembala keluarga dan pak mantri Aud, tidak pernah rasa lelah melayani anak-anak sesuai pendapat mereka.sekalipun mereka merasa kekurangan ” Tuhan mereka luar biasa karena semua di sediakan oleh DIA”.
Apa bila Tuhan bergerak hati anda mari bergahung dengan Gembala Neri Payage, mantri Aud, atau memberikan sumbangan kepada mereka untuk melayani anak-anak yang dimaksud.
Saya berharap kepala sosial Kabupaten Jayawijaya juga harus melihat persoalan ini, jangan melihat mereka dengan ekor mata, karena masalah anak-anak ini menurut saya cukup kompleks. Sehingga masa depan mereka harus di perhatikan. (*)