Jayapura, nirmeke.com – Gubernur Papua, Lukas Enembe, meminta Dinas Kesehatan di Papua, menginventarisasi kematian orang asli Papua (OAP), dengan mendata nama, keluarga, dan distrik asal.
Kata Enembe, bidang kesehatan menjadi perhatian selama ini, sebab penyaluran dana cukup besar ke tiap kabupaten, namun penggunaannya dinilai belum maksimal.
“Saya kurang tahu seperti apa kerja para bupati, dan persoalannya apa? Dana kesehatan cukup besar di setiap kabupaten. Selain dana 15 persen Otsus, kemudian ditambah KPA dan Kartu Papua Sehat, dan dari APBN juga banyak yang turun, tetapi kenapa kasus kematian masih sering terjadi?” katanya, Selasa (23/01/2018), di Jayapura.
Gubernur meminta dengan kejadian ini, segala aspek dan kelemahannya perlu diperhatikan, baik oleh para bupati atau dinas-dinas kesehatan.
“Penanganan di bidang kesehatan selama ini tidak berjalan baik, padahal dana besar kami siapkan. Kami meminta data yang valid agar pemprov bisa membantu kabupaten yang terkena musibah,” katanya.
Ia mencontohkan misalnya Kabupaten Asmat, setiap tahunnya kerap meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Namun kejadian di bidang kesehatan seperti itu masih sering terjadi.
“WTP kok bisa begitu? WTP itu kan berarti laporannya bagus, dan menggunakan dana dengan baik untuk masyarakat, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, dan lain-lain,” katanya. (*)