Jayapura, nirmeke.com – Tim Peduli Kesehatan dan Pendidikan (TPKP) Rimbah Papua menegaskan kepada Dinas Kesehatan provinsi Papua agar Puti Hatil bisa di pulangkan ketika dirinya sembuh total dan di ijinkan pulang oleh dokter disertai surat keterangan tertulis.
Hal tersebut di sampaikan Soleman Itlay, melalui pesan WA yang di terima media. Rabu (29/11/2017), Jayapura, Papua.
Soleman mengatakan Puti Hatil tidak bisa di paksakan pulang sekarang dengan jaminan ia harus sembuh secara total sehingga bisa pulang.
“Kalaupun dokter yang katakan, mesti disertai dengan surat keterangan tertulis dari Rumah sakit Dian Harapan Jayapura namun tidak di berikan ketika kami kontrol kesana (28/11) lalu,” katanya.
Lanjutnya alasan TPKP ingin menahan Puti Hatil agar ia bisa melakukan kontrol luka jahit sesuai anjuran dokter bedah dan perawat yang menjaga dan jahitan Puti Hatil sekarang belum terlalu kuat dan basah terlihat dengan nanah yang keluar dari jahitan pipihnya.
Kami mendesak Dinas Kesehatan Papua, membuka ruang untuk kita diskusi dan bicara bersama. Tujuannya, mempertimbangkan dan memperjelas desakan kepada TPKP Rimbah Papua untuk memberi restu Puti Hatil pulang ke Korowai ikut ibu Yosina mengunakan pesawat Jayavasi yang rencana dicharter oleh Dinkes Papua.
“Sesuai anjuran dokter dan perawat ia akan kontrol 2 kali lagi agar lukanya benar-benar kering hingga batas waktu Maret 2018 mendatang namun Puti Hatil di paksakan pulang secara tiba-tiba dengan alasan yang tidak jelas hanya karena Dinkes ingin memulangkan mereka bersama ibu Yosina yang datang berobat kesini dan memulangkan mereka bersama-sama dengan alasan Dinkes Papua sudah mencarter pesawat Jayavasi Rp45 juta,” kata Soleman.
Kata Soleman, jika ada persoalan dana untuk Puti Hatil, kami dari Komunitas Peduli Siap mencari dan menggalang dana di Jalan, Gereja, Masjid dan lain sebagainya. Kami hanya mohon, agar Puti Hatil pulang dengan keadaan pulih 100 persen. Kami tidak mau Puti Hatil kembali ke Jayapura karena lukanya kembali timbul.
ADMIN